https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Belum Dua Bulan, Nilai Ekspor Cangkang Sawit Lebih Setengah Trilyun

Belum Dua Bulan, Nilai Ekspor Cangkang Sawit Lebih Setengah Trilyun

Cangkang sawit diperiksa petugas karantina sebelum diekspor. Foto: Dok. Barantan


Jakarta, elaeis.co - Tahun 2022 baru berjalan 37 hari, namun nilai ekspor cangkang sawit asal Indonesia sudah mencapai lebih dari setengah triliun rupiah. Proses ekspor itu dilakukan sebanyak 39 kali dari berbagai pelabuhan di Indonesia dan menuju berbagai negara pembeli.

"Berdasarkan data yang diperoleh dari Indonesia Quarantine Full Automation System (IQFAST) Badan Karantina Pertanian (Barantan), secara nasional tercatat pada awal 2022 ekspor cangkang sawit telah mencapai 102,9 ribu ton atau senilai Rp 537,1 miliar dengan frekuensi pengiriman sebanyak 39 kali," kata Kepala Barantan, Ir Bambang MM, dalam keterangan resmi yang diterima elaeis.co, Minggu (6/2/2022).

Untuk tahun 2021, pihaknya mencatat telah melakukan proses sertifikasi terhadap cangkang sawit yang akan diekspor sebanyak 1,3 juta ton atau setara dengan nilai Rp 7,8 triliun.

Kata Bambang, Barantan bersama jajarannya terus berkomitmen mendorong suksesnya program unggulan Kementerian Pertanian, yakni Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Komoditas Pertanian (Gratieks), dalam upaya mencapai rencana pembangunan pertanian 2020 – 2024.

Terkait ekspor cangkang sawit yang diselenggarakan oleh Uni Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Belang-belang, Sulbar, Jumat (4/2), mantan Direktur Jenderal Perkebunan (Dirjenbun) ini berharap melalui momentum pelepasan ekspor itu mampu membangkitkan gairah ekspor produk pertanian yang ada di Sulbar.

“Harapannya, semoga ke depan terus terjadi peningkatan baik itu melalui peningkatan produksi, penambahan frekuensi pengiriman, jumlah eksportir, dan ragam produk pertanian, sehingga dapat memperluas mitra dagang atau negara tujuan,” kata Bambang.

Sementara itu drh Agus Karyono MSi selaku Kepala Karantina Pertanian Mamuju menyebutkan, berdasarkan data yang diperoleh IQFAST, tercatat ekspor cangkang sawit sepanjang 2020 dari Sulbar mencapai volume 16,7 ribu ton atau setara dengan Rp 22,9 miliar.

Negara yang dituju yakni Thailand dengan frekuensi pengiriman dua kali. Namun pada tahun 2021 ekspor cangkang sawit tercatat hanya 15 kilogram (kg) untuk pengiriman sampel sebanyak dua kali dengan negara tujuan baru, yaitu Jepang.

Lebih lanjut Agus mengungkapkan, pada Jumat (4/2/2022) lalu Jepang membeli sebanyak 10 ribu ton cangkang sawit dari Sulbar senilai Rp 4 miliar. Cangkang sawit itu, kata dia, digunakan Jepang sebagai sumber energi biomassa terbarukan. 


 

Komentar Via Facebook :