https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Belum Semua Petani Sawit Nikmati Tingginya Harga, ini Sebabnya

Belum Semua Petani Sawit Nikmati Tingginya Harga, ini Sebabnya

Infrastruktur masih jadi kendala bagi banyak petani saat mengangkut hasil panen (ilustrasi, Facebook)


Jakarta, Elaeis.co - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Aceh Tamiang terus naik, saat ini sudah menyentuh Rp 2.300/kg. Sayangnya, sebagian petani belum menikmati tren positif ini karena buruknya infrastruktur perkebunan.

Hal ini diungkapkan Datok Penghulu Kampung Airtenang, Kecamatan Karangbaru, Muttaqin. “Meroketnya harga TBS dalam dua pekan terakhir ini belum dirasakan sepenuhnya masyarakat akibat sulitnya akses panen buah,” katanya dikutip Serambinews.com.

Menurutnya, sebagian wilayah Kampung Airtenang merupakan lahan perkebunan kelapa sawit milik masyarakat. “Mayoritas masyarakat berprofesi sebagai pekebun kelapa sawit, secara keseluruhan luasnya kurang lebih 200 hektar,” ungkapnya.

Namun kebanyakan pekebun sawit terpaksa mengeluarkan uang untuk mengeluarkan buah dari dalam perkebunan. “Lahan masyarakat ini kan cuma dua atau tiga hektar. Kalau ada biaya tambahan lagi, maka pertambahan hasil penjualan yang didapat tidak lebih banyak,” ungkapnya.

Meski begitu dia masih bersyukur karena kondisi saat ini lebih baik dibanding dua tahun lalu saat pekebun masih menggunakan kerbau untuk mengangkut buah. Bahkan di musim hujan sangat banyak buah yang tidak dipanen karena ongkos panen sudah tidak sesuai dengan hasil penjualan TBS.

“Kami berharap ada bantuan dari pemerintah untuk meningkatkan fasilitas di kebun masyarakat, tujuannya agar kesejahteraan petani kita membaik,” tukasnya.


 

Komentar Via Facebook :