Bengkulu, elaeis.co - Banyak yang menyebut bahwa air cucian beras bisa menjadi alternatif pupuk organik.

Terus, apa kata ahli soal itu?

Pengamat Pertanian Bengkulu, Zainal Muktamar pun telah melakukan penelitian terkait hal itu. Namun, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa penggunaan air cucian beras pada bibit kelapa sawit belum memberikan pengaruh terhadap parameter penting dalam pertumbuhan tanaman.

"Perlu saya luruskan bahwa air cucian beras tidak bisa menjadi alternatif pupuk organik untuk tanaman kelapa sawit," kata Zainal, Selasa (26/9).

Zainal menjelaskan bahwa pemberian air cucian beras pada bibit kelapa sawit tidak signifikan mempengaruhi bobot basah akar, bobot basah tajuk, bobot kering akar, bobot kering tajuk, dan indeks klorofil daun.

Hasil ini menunjukkan bahwa penggunaan air cucian beras sebagai pupuk belum dapat dianggap sebagai solusi yang efektif untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman sawit.

"Sejauh ini belum, tapi kalau ditambah suplemen atau unsur hara kemungkinan bisa," ujar Zainal.

Kendati begitu, Zainal tidak menampik potensi air cucian beras bisa menjadi suplemen tambahan efektif bagi tanaman sawit.

Kendati begitu, perlu dilakukan penambahan konsentrasi serta penyiraman dengan interval waktu yang tepat agar air cucian beras dapat berpengaruh dengan baik sebagai suplemen tambahan. Selain air cucian beras, suplemen tambahan lain yang bisa digunakan yakni MSG maupun gula.

"Kalau ada tambahan suplemen hara seperti MSG atau penyedap rasa dan gula itu kemungkinan sangat bisa karena kedua bahan ini dibutuhkan oleh tanaman sawit," ujarnya.

Kendati dalam penelitiannya penggunaan air cucian beras dalam pertanian belum efektif. Zainal mengatakan masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memahami lebih dalam efek dari penggunaan air cucian beras sebagai pupuk alternatif.

"Kami hanya membantu petani kelapa sawit dalam mengoptimalkan pertumbuhan tanaman dan mencari solusi pupuk yang ramah lingkungan. Tapi, dari penelitian kami, air cucian beras  belum efektif," pungkasnya.