Berita / Lingkungan /
Berbasiskan SBTi, Musim Mas Targetkan Pengurangan GRK
Singapura, elaeis.co - Dengan menggunakan basis Science Based Targets Initiative (SBTi), Musim Mas Group yang merupakan salah satu perusahaan sawit berskala global berkomitmen untuk mencapai emisi net zero pada tahun 2050.
Perlu diketahui, didirikan pada tahun 2015, SBTi mendefinisikan dan mempromosikan praktik terbaik dalam pengurangan emisi dan target net zero sesuai dengan sains iklim.
SBTi mengumpulkan tim ahli untuk memberikan penilaian independen dan validasi target sejalan dengan ilmu pengetahuan iklim, memastikan ketahanan, kredibilitas, dan akuntabilitas aksi iklim
"Komitmen ini sejalan dengan target yang dijabarkan dalam tujuan global pada Perjanjian Paris, yang bertujuan untuk membatasi pemanasan global hingga 1,5°C," kata Olivier Tichit selaku Director of Sustainability Musim Mas Group dalam keterangan resmi yang dikutip elaeis.co, Senin (11/3/2024)
Kata dia, sebagai salah satu pemain minyak sawit berkelanjutan terkemuka, Musim Mas telah lama memiliki prioritas untuk menimimalkan dan memitigasi dampak lingkungan di seluruh rantai pasokan.
Sejak meluncurkan Kebijakan NDPE atau Tanpa Deforestasi, Tanpa Gambut, dan Tanpa Eksploitasi pada tahun 2015, Oliver bilanf Grup Musim Mas telah aktif berupaya mengurangi deforestasi dan emisi karbon pada seluruh operasional dan rantai pasokan.
"Meskipun perusahaan hampir mencapai target 55 perusahaan pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) pada operasional di sektor hulu pada tahun 2025, kami menyadari pentingnya untuk terus melakukan upaya lebih lanjut," kata dia.
"Selain upaya individu perusahaan, tentunya diperlukan tindakan yang kolektif," oliver menambahkan.
Nah, menyadari hal ini, ia katakan kalau Musim Mas dan 13 perusahaan agribisnis terkemuka lainnya mulai mengembangkan peta jalan bersama pada November 2022.
Tujuannya, ujar Oliver, adalah untuk mengurangi emisi dari perubahan penggunaan lahan dengan menciptakan Peta Jalan Sektor Pertanian menuju 1,5°C.
"Tindakan ini adalah kelanjutan dari komitmen perusahaan terhadap COP26, berpegangan pada komitmen NDPE kami yang sudah ada," tuturnya.
Serta, sambung Oliver, mempercepat tindakan terkait deforestasi agar selaras dengan tujuan iklim global.
Dengan begitu, pihaknya dapat memberikan kontribusi terhadap ketahanan pangan, pembangunan ekonomi, dan mata peningkatan pencaharian petani swadaya.
"Sejak tahun 2017, kami telah mengungkapkan praktik dan dampak keberlanjutan yang telah dilakukan setiap tahunnya," ungkap Oliver.
Termasuk, kata dia, emisi perusahaan cakupan 1 dan 2 melalui Carbon Disclosure Platform (CDP).
Ke depan, ujarnya, Musim Mas akan memperluas dan memperkuat penghitungan dan inventarisasi GRK sesuai.
"Dengan panduan protokol GRK untuk memasukkan emisi cakupan 3 di seluruh operasional global kami, guna menetapkan target pengurangan emisi tingkat grup yang sejalan dengan SBTi," papar Oliver.
Oliver menyebutkan bahwa komitmen Musim Mas telah disahkan oleh SBTi dan ditampilkan di website SBTi sejak tanggal 12 Januari 2024.
Hal ini, beber Oliver, merupakan tonggak sejarah besar dalam perjalanan panjang Musim Mas dalam mencapai net-zero.
"Target pengurangan emisi jangka pendek dan jangka panjang kami sedang dalam tahap validasi," ungkap Oliver.
“Saat Musim Mas mengumumkan komitmennya terhadap SBTi, kami menyadari peran industri kelapa sawit dalam mendorong upaya global menuju emisi net-zero," ujarnya.
Pihaknya memandang urgensi dari krisis iklim menuntut tindakan yang cepat dan tegas. Karena itu ia bilang Musim Mas akan melakukan langkah-langkah ketat.
"Khususnya untuk menyelaraskan dengan standar SBTi, mengurangi jejak karbon kami, dan berkontribusi secara signifikan terhadap keharusan global untuk mencapai masa depan yang berkelanjutan dan net-zero," tegas Olivier Tichit, Director of Sustainability, Musim Mas.
Komentar Via Facebook :