Berita / Sumatera /
Berhasil Ekspor Lima Komoditas, tapi Bengkulu Rugi Karena Hal ini
Bengkulu, elaeis.co - Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bengkulu mencatat lima komoditas andalan dari provinsi itu berhasil menembus pasar ekspor. Masing-masing kopi, minyak sawit mentah (CPO), manggis, sarang burung walet, dan pisang kepok.
Selain lima komoditas itu, Bengkulu juga tercatat mengekspor taring dan daging babi.
Kepala Karantina Pertanian Bengkulu, Bukhari mengatakan, keberhasilan masuk ke pasar ekspor merupakan bukti bahwa produk daerah telah diakui kualitasnya oleh pasar luar negeri.
"Itu yang membuat importir tertarik membeli komoditas asli Bumi Rafflesia ini," katanya, kemarin.
Menurutnya, kegiatan ekspor sampai saat ini masih dilakukan melalui provinsi tetangga. Akibatnya, penerimaan bea keluar atas ekspor tersebut diterima oleh daerah lain.
"Hal itu tentu saja merugikan Bengkulu sebagai daerah penghasil," katanya.
Ia menjelaskan, saat ini Bengkulu hanya dijadikan daerah penyangga bagi perusahaan-perusahaan eksportir yang berada di Sumatera Barat, Jambi, dan Lampung. Hal tersebut tentu saja menjadikan provinsi ini sulit untuk berkembang. Pasalnya hampir seluruh komoditas pertanian asal Bengkulu harus dijual melalui provinsi lain.
"Kita berharap kegiatan ekspor bisa dilakukan langsung dari Bengkulu sehingga dampaknya juga akan besar bagi perkembangan daerah," tuturnya.
Sementara itu, General Manager Pelindo II Cabang Bengkulu, Hadi Nurmayadi mengaku sangat setuju jika kegiatan ekspor bisa dilakukan langsung melalui Bengkulu. Apalagi saat ini Bengkulu sudah memiliki pelabuhan terbesar di Sumatera.
"Kita terus mendorong agar kegiatan ekspor di Bengkulu bisa dilakukan langsung melalui Pelabuhan Pulau Baai. Kami perlu dukungan dari semua pihak," tukasnya.
"Jika ekspor dilakukan melalui Pelabuhan Pulau Baai, maka nanti tidak perlu lagi mengirim ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Itu tentu saja menghemat waktu dan biaya logistik," tambahnya.
Komentar Via Facebook :