https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Berhasrat Mengekspor Produk Sawit, Tapi tak Punya Pelabuhan

Berhasrat Mengekspor Produk Sawit, Tapi tak Punya Pelabuhan

Pelabuhan penumpang dan terminal peti kemas di Pelabuhan Dwikora Pontianak, Kalimantan Barat (TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI)


Jakarta, Elasis.co - Luas areal perkebunan sawit di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Provinsi Kalimantan Timur, terus bertambah. Di tahun 2020 luas perkebunan sawit di daerah itu mencapai 274.235,71 hektar, bertambah 28.485,32 hektar dibanding tahun sebelumnya.

Produksi tandan buah segar (TBS) lebih 4,4 juta ton dengan produksi rata-rata kebun sekitar 18 ton per hektar per tahun. Jumlah petani di daerah itu pada tahun 2020 sebanyak 12.990 petani.

Kepala Seksi Pengolahan dan Pemasaran, Dinas Perkebunan (Disbun) Kukas, Desi Nuriani, mengatakan, tingginya potensi perkebunan sawit sebenarnya membuka peluang bagi daerah untuk melakukan ekspor. Apalagi saat ini harga minyak sawit sedang bagus-bagusnya di pasaran global.

Sayangnya, menurutnya, keinginan mengekspor produk sawit belum didukung oleh ketersediaan infrastruktur di Kukar. “Untuk saat ini Kabupaten Kukar memang belum bisa melakukan ekspor karena kendala pelabuhan,” katanya, dikutip TribunKaltim.co.

Menurutnya, produk sawit dari Kukar semuanya dikirim dari Kota Balikpapan ke Kota Surabaya, Jawa Timur. “Baru diekspor dari pelabuhan Surabaya. Kukar belum ada pelabuhan untuk ekspor, jadi tidak bisa dikirim langsung dari Kukar ke tempat atau negara yang membutuhkan,” jelasnya.

Desi menambahkan, tren harga sawit sepanjang tahun 2021 cenderung naik meskipun di tengah pandemi. Dikatakannya, kenaikan harga sawit biasanya dipengaruhi oleh tingginya nilai tukar dolar dan tingginya permintaan di pasar global.

“Memang sempat turun satu kali di masa pandemi, namun hanya turun Rp 50 saja,” pungkasnya. 


 

Komentar Via Facebook :