Bengkulu, elais.co - Libur Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah usai. Mulai Kamis (27/4), seluruh pabrik kelapa sawit (PKS) di Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu, kembali menerima pasokan tandan buah segar (TBS) sawit dari petani.

Kabar tak sedapnya, PKS kompak menurunkan harga TBS mulai dari Rp 30 hingga Rp 50 dari harga sebelum lebaran.

Salah satu supplier TBS sawit di Bengkulu Tengah, Denny, mengungkapkan bahwa seluruh PKS di Kabupaten Bengkulu Tengah menurunkan harga TBS sawit setelah libur Hari Raya Idul Fitri. Padahal pasokan TBS sawit di beberapa pabrik masih tergolong lengang pada saat ini. 

"Mungkin besok baru mulai ramai pengiriman TBS ke pabrik," katanya, kemarin.

Menurut Denny, penurunan harga TBS sawit biasanya dilakukan PKS akibat pasokan TBS sawit banyak. Namun fakta di lapangan, jumlah TBS yang masuk ke PKS saat ini belum begitu banyak.

"Setiap tahunnya, harga TBS sawit biasanya mengalami kenaikan menjelang dan setelah libur lebaran. Namun tahun ini PKS di Bengkulu Tengah berinisiatif menurunkan harga dengan dalih pasokan TBS sawit yang banyak," katanya.

Penurunan harga TBS sawit ini dikeluhkan oleh para petani karena akan mengurangi pendapatan mereka.

"Saya tidak suka dengan penurunan harga TBS sawit ini. Setelah libur panjang, saya kira harga TBS sawit akan semakin naik. Namun ternyata PKS malah menurunkan harganya. Ini sangat merugikan kami para petani," ujar Maman, salah satu petani di Bengkulu Tengah.

"Penurunan harga akan berdampak pada penghasilan kami. Bahaya kalau penurunan harga TBS sawit ini berlangsung lama," petani sawit lainnya, Iskandar Maun, menimpali.

Seperti diketahui, PKS di Bengkulu Tengah yang menurunkan harga beli TBS kelapa sawit yakni PT Palma Mas Sejati yang menurunkan harga TBS sawit sebesar Rp 30 dari harga Rp 1.820 menjadi Rp 1.790 per kilogram. Sementara PT Citra Sawit Lestari juga menurunkan harga TBS sawit sebesar Rp 50 atau dari harga Rp 1.790 menjadi Rp 1.740 per kilogram. PT Agra Sawitindo juga menurunkan harga TBS sawit sebesar Rp 50 dari harga Rp 1.990 menjadi Rp 1.940 per kilogram.