https://www.elaeis.co

Berita / Kalimantan /

Bertandang ke Kaltim, ini Maksud Kedatangan Dubes Jerman

 Bertandang ke Kaltim, ini Maksud Kedatangan Dubes Jerman

Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi (kanan) menyambut kedatangan Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Ms. Ina Lepel. Foto: S. Fathur Rachman


Samarinda, elaeis.co – Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Ms. Ina Lepel, berkunjung ke Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Senin (29/5).

Dia ingin melihat langsung proses produksi dan pendapatan kelapa sawit yang berkelanjutan dan ramah iklim atau sustainable and climate friendy palm oil production and procurement (Scopopp). Proyek ini didanai oleh prakarsa organisasi iklim internasional pemerintah federal Jerman, Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit GmbH atau GIZ. 

Baca Juga: Pessel Dilanda Karhutla, Petani Diminta Tingkatkan Kewaspadaan

Kunjungan Ina Lepel didampingi Ms Warthane Puvanarajah (First Secretary Climate and Environment, Embassy of Republik of Germany Jakarta), Mr Oliver Hoppe (Counsellor of Development Corporation, Emmassy of the  Republik Germany Jakarta), Dr Gerd Fleischer (Cluster Coordinator for Resilient Nature, GIZ Indonesia), Mr Ade Cahyat (Principal Advisor, GIZ Indonesia). 

Kehadiran mereka disambut Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi didampingi Sekda Provinsi Kaltim Sri Wahyuni, Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Kaltim Ujang Rachmad dan Kepala Bappeda Kaltim Yusliando di Kantor Gubernur Kaltim.

Hadi mengakui Jerman sudah banyak membantu Kaltim dalam berbagai hal melalui kerja sama yang telah dilakukan sebelumnya yakni Transmigration Area Development (TAD) dan GIZ.

“Kita mengapresiasi kerja sama yang telah terjalin sudah sangat lama antara Indonesia dengan Jerman. Kita berharap kerja sama tersebut dapat terus berlangsung dan tidak pernah berhenti. Karena  dampaknya sangat baik bagi pemerintah daerah dan masyarakat Kaltim di berbagai sektor, termasuk program masalah lingkungan maupun sosial ekonomi,” katanya lewat keterangan resmi, Selasa (30/5).

Selain sawit, pertemuan tersebut juga diwarnai diskusi terkait dengan pendidikan, lingkungan hidup, pembangunan infrastruktur khususnya untuk pedesaan dan pedalaman, serta komitmen Pemprov Kaltim dalam menjaga lingkungan.

"Sempat disinggung juga tentang komitmen itu mengingat Kaltim berhasil menjadi satu-satunya daerah yang telah mendapatkan kompensasi berupa dana karbon dari Bank Dunia melalui program FCPF-CF (Forest Carbon Partnership Facility-Carbon Fund)," urainya.

Ina Lepel menjelaskan bahwa maksud kunjungan ke Kaltim adalah ingin melihat langsung proyek Scopopp yang dijalankan di Kabupaten Kutai Timur, tepatnya di Kecamatan Kongbeng dan Muara Wahau.

“Kami akan bertemu dengan 9 pengurus koperasi di Kutai Timur yang sudah mendapatkan sertifikasi,  termasuk melihat inisiatif dari koperasi pekebun yang ada di Kutim. Setelah itu kami akan mengunjungi pabrik kelapa sawit (PKS) PT GSM,” ujarnya.
 

Komentar Via Facebook :