https://www.elaeis.co

Berita / Kalimantan /

Bibit Dami Mas Hasilkan 36 Ton per Hektar Tiap Tahun

Bibit Dami Mas Hasilkan 36 Ton per Hektar Tiap Tahun

Sekretaris Apkasindo Kalimantan Timur, Daru Widiyatmoko berada di dalam penangkar benih. Foto: Istimewa


Samarinda, elaeis.co - Benih kelapa sawit tidak berkualitas atau abal-abal masih menjadi momok perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Malah pemerintah setakat ini berencana membentuk tim gugus tugas untuk mengawasi jual beli bibit kelapa sawit secara online. Sebab tidak sedikit petani kelapa sawit yang tertipu lantaran bertransaksi lewat proses jual beli tersebut.

Sekretaris Apkasindo Kalimantan Timur (Kaltim), Daru Widiyatmoko pun punya pilihan sendiri mengenai hal itu. Ia percayakan lahannya ditanami bibit jenis Dami Mas. Benih ini dikembangkan oleh PT Sinar Mas Group di wilayahnya itu.

"Tentu semua punya punya pilihan masing-masing dalam urusan benih kelapa sawit. Kalau saya percaya dengan jenis Dami Mas," terangnya kepada elaeis.co, Senin (26/2).

Daru bercerita, Dani Mas andalannya memiliki sejumlah keunggulan. Misalnya saja produksi setelah 24 bulan berkisar 8-10 ton per hektar. Namun kalau sudah 3-8 tahun di kondisi lahan optimal 36 ton per hektar.

Kemudian angka kernel juga dibawah 6 persen. Bibit jenis ini juga mampu beradaptasi pada berbagai kondisi agroekosistem dimana tingkat kontaminasi Dura di lapangan 0,1 persen. Probabilitas rendah terhadap kemunculan Chimera dan penyakit tajuk di pembibitan dan lapangan. Kemudian dalam satu hektar dapat di tanam sebanyak 136 batang.

Untuk jenis bibit ini kata Daru, banyak ditanam oleh petani mitra PT Sinar Mas Group di kabupaten Kutai Timur. Sebab memang petani tersebut merupakan binaan dari perusahaan tersebut.

Namun untuk petani swadaya, benih ini juga cukup diminati di wilayah Kabupaten Kukar, Paser, Berau, PPU dan Kutai Barat. Memang jumlahnya tidak sebanyak di Kutai Timur.

Untuk usia tanam saat ini juga bervariasi. Mulai dari 3 bulan sampai ada yang sudah 12 tahun. Hasilnya juga tidak meleset dari perkiraan tadi, yakni 36 ton per hektar setiap tahun.

"Untuk harganya sekitar Rp50.000 per batang. Ini untuk usia 12 bulan," terangnya.


 

Komentar Via Facebook :