Sekayu, elaeis.co - Adin Salihin (40), petani sawit swadaya asal Desa Sumber Sari, Kecamatan Tungkal Jaya, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan (sumsel), terpaksa patroli setiap malam di penangkaran bibit sawit yang ada di belakang rumahnya.

"Kemarin saya ketahui bibit PPKS Yangambi yang ada di penangkaran saya kena bercak-bercak di daun. Saya hitung-hitung hampir 150 batang yang kena," kata Adin kepada elaeis.co, Rabu (6/4/2022).

Awalnya ia tak tahu kenapa daun bibit sawit Yangambi miliknya bisa rusak bahkan sampai bolong seperti itu. Karena penasaran, akhirnya Adin memutuskan untuk melakukan ronda malam di penangkarannya.

Dari situ ia tahu kalau semua bercak dan bolong pada daun sawit muncul karena diserang sejumlah hama. Mulai dari walang sangit, kumbang kecil, kutu, ulat, dan lainnya.

"Kalau malam sering saya jumpai walang sangit, terus muncul lagi siput, ulat, kumbang kecil. Bahkan ada juga hama sejenis kumbang lembing yang ukurannya kecil tapi kerjanya makan daun sawit," bebernya.

Ia mengaku bingung dan bertanya-tanya bagaimana semua hama itu seolah berkumpul di penangkaran sawit miliknya. "Makanya setelah sholat tarawih, saya patroli setiap malam," ucapnya.

Setelah patroli, ia malah makin bingung karena hama yang sama juga menyerang kebun palawija miliknya yang ada di samping penangkaran sawit. "Cuma 25 meter persegi kebun palawija saya, tapi itu pun kena serang hama juga," kata dia.

Ia pun mengambil keputusan untuk menyemprotkan pestisida ke seluruh bibit sawitnya. Sejak disemprot serangan hama berkurang sehingga kerusakaan bibit sawit bisa diminimalisir.

"Sekarang penangkaran sawit saya semprot sesering mungkin. Hasilnya lumayan, serangan hama bisa saya kendalikan," katanya.