Berita / Sumatera /
Bikin Iri Petani Sawit, Petani Padi dan Jagung Dapat Bantuan Ratusan Alsintan
Bintuhan, elaeis.co - Sejumlah kelompok tani (poktan) dan kelompok wanita tani (KWT) di Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, mendapatkan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) pra panen dan paska panen. Penyerahannya dilakukan secara simbolis oleh Plt Bupati Kaur, H Herlian Muchrim ST, didampingi Sekretaris Dinas Pertanian Kaur, Hamedi SHut, di kantor Dinas Pertanian Kabupaten Kaur, Kamis (24/8).
Baca Juga: Cegah Kerugian Akibat Karhutla, Petani Sawit Disarankan Lindungi Kebun dengan ini
Pengadaan alsintan tersebut bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) Tahun Anggaran 2023 dengan pagu Rp 12,9 milyar. Selain alsintan untuk bidang pangan, dana DAK juga digunakan untuk pengadaan bantuan untuk bidang perternakan dan bidang penyuluhan serta jalan usaha tani (JUT) dan rehabilitasi jaringan irigasi tersier (RJIT).
Alsintan pra panen yang diserahkan berupa pompa air sebanyak 128 unit, cultivator atau traktor mini 149 unit, dan corn planter atau mesin tanam jagung sebanyak 287 unit. Sedangkan alsintan paska panen terdiri dari mesin perontok biji jagung, alat pengering buah padi 10 unit, dryer padi kapasitas 10 ton 1 unit, dryer padi kapasitas 5 ton 5 unit, power thresher mobile 3 unit, dan power threser multiguna 8 unit.
Menurut Herlian, bantuan tersebut diserahkan untuk mendorong pencapaian target menjadikan Kaur menjadi lumbung pangan. "Tentu diperlukan alsintan modern," katanya saat memberi sambutan pada acara penyerahan tersebut.
"Harapan kita bantuan ini dimanfaatkan secara optimal untuk mengolah lahan dan mengelola hasil panen sehingga bisa meningkatkan produksi di sektor pertanian serta meningkatkan ekonomi para petani,” tambahnya.
Alsintan tersebut dibagikan merata dalam arti ada perwakilan poktan dari semua kecamatan yang mendapatkan bantuan. Poktan yang belum dapat bantuan diharap bersabar dan akan diusulkan tahun depan.
Bagi-bagi alsintan ini ternyata membuat iri petani sawit setempat. Salah seorang petani sawit di daerah ini, Ujang Purni, mengaku kecewa karena bantuan alsintan lebih sering dialokasikan untuk petani padi. "Padahal petani kelapa sawit juga banyak yang mengalami keterbatasan peralatan kerja sehingga mempengaruhi produktivitas mereka," tukasnya.
Dia menilai pemerintah daerah kurang memperhatikan kebutuhan petani sawit. "Rasanya seperti diabaikan dalam hal bantuan alsintan," sesalnya.
Diantara alsintan yang menurutnya sangat dibutuhkan petani untuk mendukung produktivitas adalah dodos, mesin pemotong rumput, dan egrek.
"Sawit juga memerlukan perawatan dan alat yang sesuai agar hasil panen optimal. Kami berharap pemerintah juga memberikan perhatian kepada petani sawit," tambahnya.
Komentar Via Facebook :