Bengkulu, elaeis.co - Dikabarkan berhasil diproduksi tim ITB dengan dukungan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Kementerian ESDM, publik masih menunggu penampakan bensin sawit atawa Bensa.

Bensa disebut merupakan bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin biohidrokarbon berbahan dasar minyak kelapa sawit.

Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Provinsi Bengkulu, Jakfar mengatakan, hingga saat ini petani sawit dan masyarakat di Bengkulu pada umumnya masih penasaran dengan wujud Bensa. 

Jika memang minyak kelapa sawit bisa diubah menjadi BBM jenis bensin, katanya, tentu saja itu menjadi kabar yang menggembirakan di tengah naiknya harga BBM subsidi.

"Kita menunggu, kalau bisa segera dipasarkan karena masyarakat ingin ada BBM dengan harga terjangkau," kata Jakfar, kemarin.

Menurutnya, masyarakat terutama kelas menengah ke bawah sangat berharap Bensa lebih murah dibandingkan dengan harga Pertalite saat ini.

"Kalau memang mereka telah memproduksi bensin biohidrokarbon, maka harapan kami harganya lebih murah dari harga BBM yang dijual saat ini. Kalau lebih mahal, percuma saja," tandasnya.

Ia juga berharap inovasi tersebut dapat meningkatkan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit.

"Semoga bisa mengangkat harga TBS kelapa sawit tembus di atas Rp 2.500 per kilogram. Kita tunggu saja," tutupnya.