Jakarta, Elaeis.co - Kementerian Pertanian RI terus mendorong kemitraan petani kelapa sawit guna meningkatkan produktivitas. 

Sejumlah kebijakan pun dibikin, salah satunya, program PSR yang digulirkan pemerintah melalui BPBDPKS. Tujuan semua itu tidak lain hanya agar petani kelapa sawit terlibat dalam program industri biodiesel. 

"Pada prinsipnya, petani sawit harus lebih sejahtera. Kalau ada pola-pola ke arah situ kita akan mendukung," kata Kepala Sub Koordinator Penerapan Teknologi Pemberdayaan Kementan, Dedi dalam video wabinar yang ditengok Elaeis.co, Rabu (29/9).

Menurut Dedi, dilibatkannya petani dalam industri biodiesel akan meningkatkan kesejahteraan petani. Karena itu Kementan juga membikin rencana strategis 2020-2024 tentang kebijakan energi baru terbarukan.

"Disektor hulu kita punya peran untuk meningkatkan bahan baku demi peningkatan energi baru terbarukan itu," kata dia.

Maka itu, kata Dedi, pihaknya terus berfokus pada peningkatan sawit rakyat dan terus mendorong terlaksananya pola kemitraan.

"Dalam UU Perkebunan Nomor 39 Tahun 2014 juga berbicara terkait kemitraan. Bahkan di regulasi terbaru, kita tidak membedakan lagi antara petani mandiri atau plasma. Tujuannya, agar mendapatkan hak yang sama dalam melakukan usahanya," kata dia.

"Kementan juga terus berusaha mengkorporasikan petani agar tidak mandiri lagi dan menjalin kerjasama dengan perusahaan. Sebab kalau masih terus mandiri, berdampak pada daya saing," pungkasnya.