Berita / Sumatera /
Bisnis Sawit Buka Lapangan Kerja Bagi Warga Berpendidikan Rendah
Rengat, elaeis.co - Perkebunan kelapa sawit membuka lapangan kerja bagi jutaan orang baik secara langsung maupun tidak langsung.
Lapangan kerja langsung diantaranya tukang panen dan tukang pruning. Sedangkan tidak langsung misalnya tukang langsir tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang dipekerjakan ram atau peron.
Seorang penampung atau toke sawit di Desa Bukit Meranti, Kecamatan Seberida, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, Ucok Daulay, mempekerjakan 15 orang pekerja yang merupakan warga tempatan untuk mendukung usahanya. "Harapannya ini bisa mengurangi pengangguran," katanya pada elaeis.co.
Menurutnya, ada beberapa jenis pekerjaan di peron tersebut. Seperti pelangsir buah sawit dari kebun masyarakat, tukang bongkar buah sawit, dan tukang sortir buah. "Semua punya keahlian masing masing," sebutnya.
Asep, pekerja bongkar muat TBS di peron Ucok, mengaku penghasilannya bisa mencapai Rp 4 juta sebulan. "Saya bekerja di sini sudah hampir tiga tahun, keluarga saya sangat terbantu. Memang kerjanya berat karena mengandalkan tenaga, tapi hasilnya memuaskan," sebutnya.
"Saya tidak sekolah, tidak mungkin diterima oleh perusahaan perkebunan atau perusahaan bidang lainnya," tambahnya.
Menurutnya, keberadaan peron sangat membantu warga desa yang tidak berpendidikan tinggi atau putus sekolah. "Rata-rata pekerja di sini paling tinggi cuma tamatan SMA," ungkapnya.
Ucon sendiri mengaku cuma tamatan SD. "Pendidikan tidak menjadi tolak ukur untuk sukses, yang terpenting jangan pernah patah semangat. Jangan karena orang tua tak mampu menyekolahkan, terus kita bermalas-malasan" tukasnya.
Dia bangga bisa membantu memberi pekerjaan kepada warga desanya. "Mereka bisa dapat Rp 4 juta per bulan. Upah minimum di Kabupaten Indragiri Hulu saja Rp 3.097.706. Berarti upah kita di atas UMR," ucapnya.
Komentar Via Facebook :