https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

BPDPKS Dorong Pengembangan Teknologi Sawit Lewat Skema Pendanaan Riset

BPDPKS Dorong Pengembangan Teknologi Sawit Lewat Skema Pendanaan Riset

Sosialisasi secara daring Program Grant Riset Sawit 2024 kerja sama BPDPKS bersama Universitas Mataram melalui LPPM. foto: ist.


Mataram, elaeis.co – Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bersama Universitas Mataram (Unram) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) menggelar sosialisasi Program Grant Riset Sawit (GRS) 2024 bertempat di Auditorium M. Yusuf Abu Bakar Unram.

Sosialisasi ini bertujuan untuk memperkenalkan skema pendanaan riset kelapa sawit untuk menghasilkan teknologi dan/atau kebijakan yang mampu mewujudkan industri kelapa sawit nasional yang tangguh di pasar global.

Sosialisasi dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk peneliti, akademisi, dan praktisi industri kelapa sawit. Diantaranya Prof. Dr. Sukartono selaku Kepala LPPM Unram didampingi oleh Sekretaris Prof. Dr. I Gusti Putu Muliarta Aryana, 58 dosen dan peneliti di lingkungan Unram, serta menghadirkan narasumber kompeten di bidangnya yang juga Koordinator Komite Penelitian dan Pengembangan BPDPKS, Prof. (Ris) Didiek Hadjar Goenadi Ph.D.

“Melalui grant riset ini, kami berharap dapat mendorong inovasi dan penerapan teknologi baru yang akan meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan industri kelapa sawit di Indonesia,” kata Didiek Hadjar seperti dikutip dari rilis Humas Unram Sabtu (19/10).

Program GRS mencakup berbagai tema riset. Mulai dari peningkatan teknik budidaya, pengolahan hasil, hingga aspek pemasaran dan keberlanjutan lingkungan. Peserta sosialisasi diharapkan dapat berpartisipasi aktif dalam pengajuan proposal riset yang sesuai dengan prioritas penelitian yang telah ditetapkan.

“Kerja sama antara BPDPKS dan Unram ini diharapkan dapat menghasilkan solusi konkret guna menjawab tantangan yang dihadapi oleh industri kelapa sawit serta memberikan manfaat bagi masyarakat dan perekonomian nasional,” tambahnya.

Sosialisasi ini diharapkan dapat mendorong kolaborasi antara akademisi dan industri, sehingga penelitian yang dilakukan dapat memberikan dampak yang signifikan bagi pengembangan sektor kelapa sawit di Indonesia.

Prof Sukartono yang menjadi moderator dalam kegiatan sosialisasi ini menekankan bahwa Unram sangat antusias menyambut sosialisasi Program GRS 2024. GRS dinilai merupakan langkah strategis yang memungkinkan para peneliti di lingkungan Unram untuk mengembangkan proposal riset yang sejalan dengan fokus dan prioritas yang ditetapkan oleh BPDPKS.

“Kami mengajak semua peneliti untuk berpartisipasi aktif dalam program ini dengan mengajukan ide-ide yang relevan. Sosialisasi ini merupakan peluang berharga untuk memperkuat kolaborasi antara akademisi dan industri dengan memfokuskan riset pada seluruh aspek hulu hingga hilir perkebunan kelapa sawit," katanya.

"Kami berharap dapat menghadirkan narasumber secara langsung untuk mengadakan klinik proposal sebelum pengajuan. Hal ini bertujuan agar proposal yang dihasilkan peneliti dapat memberikan kontribusi yang nyata bagi pengembangan sektor kelapa sawit yang berkelanjutan dan berdaya saing,” sambungnya.

Dia berharap kolaborasi BPDPKS dan LPPM Unram bisa menghasilkan teknologi dan kebijakan yang akan memperkuat industri kelapa sawit nasional di pasar global, dan bersama-sama mewujudkan masa depan yang berdaya saing dan berkelanjutan  bagi sektor kelapa sawit Indonesia.


 

Komentar Via Facebook :