Berita / Nusantara /
BPDPKS Undang Para Peneliti Ajukan Proposal Grant Riset Sawit 2024
Jakarta, elaeis.co - Untuk menyosialisasikan Program Grant Riset Sawit (GRS), Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menggelar webinar "Panggilan Proposal Grant Riset Sawit 2024". GRS merupakan salah satu program yang dibiayai oleh BPDPKS.
Lewat webinar ini, BPDPKS menyebarluaskan informasi bahwa usulan penelitian sawit sudah bisa diajukan oleh lembaga litbang dan universitas di seluruh Indonesia. Pengajuan proposal berlangsung hingga 17 Maret 2024.
Webinar ini dihadiri oleh 1.611 peserta dari berbagai wilayah di Indonesia, terutama dari kalangan perguruan tinggi. Banyaknya peserta menunjukkan bahwa minat para peneliti Indonesia mengikuti GRS sangat tinggi.
Pada kesempatan itu, Plt. Direktur Penyaluran Dana BPDPKS, Zaid Burhan Ibrahim, menekankan pentingnya dukungan riset untuk industri kelapa sawit yang berkelanjutan.
GRS merupakan inisiatif BPDPKS untuk memperkuat, mengembangkan, dan meningkatkan pemberdayaan perkebunan dan industri kelapa sawit di sektor hulu dan hilir, demi menciptakan industri kelapa sawit nasional yang tangguh dan berkelanjutan.
"Penelitian dan pengembangan (litbang) diharapkan dapat memberikan solusi untuk berbagai masalah yang dihadapi industri kelapa sawit saat ini. Seperti peningkatan produktivitas dan efisiensi, keberlanjutan, kesadaran terhadap lingkungan dan isu-isu global, serta mendorong inovasi produk dan pembukaan pasar baru," jelasnya dalam keterangan resmi, Jumat (2/2).
Menurutnya, program litbang sawit sudah berjalan sejak tahun 2015 dan telah terjalin 329 kontrak kerja sama dengan 88 lembaga litbang. "1.202 peneliti ambil bagian dan menghasilkan 50 paten serta 243 publikasi," sebutnya.
Dalam Webinar ini, BPDPKS menghadirkan 2 narasumber. Yang pertama Prof (Ris) Didiek Hadjar Goenadi yang membahas "Peluang dan Tantangan Riset Kelapa Sawit untuk Mendukung Industri Kelapa Sawit Berkelanjutan".
Didiek menekankan pentingnya kelapa sawit Indonesia sebagai komoditas yang strategis dalam perekonomian nasional. Tantangan dalam mencapai industri kelapa sawit yang berkelanjutan menjadi peluang bagi para peneliti untuk memberikan solusi.
Dia juga menyoroti perlunya dukungan sistem riset yang baik untuk memastikan hasil riset dapat diimplementasikan, misalnya dengan riset pasar untuk mendapatkan umpan balik dari pengguna.
Pembicara kedua, Arfie Thahar MM membahas "Gambaran Pelaksanaan Program Grant Riset Sawit dan Tata Cara Submit Usulan Riset". Dia menyampaikan bahwa BPDPKS telah membuka Program Grant Riset Sawit 2024 melalui situs web resmi BPDPKS yakni https://www.bpdp.or.id/pengumuman-call-for-proposal-grant-riset-sawit-grs-2024.
Pengumuman tersebut mencakup topik-topik riset prioritas yang diharapkan dapat menjawab kebutuhan industri kelapa sawit dalam berbagai bidang seperti Bioenergi, Biomaterial, Budidaya, Pasca Panen, Lingkungan, Pangan, dan Sosial Ekonomi/ICT.
"Proses seleksi proposal dilakukan melalui 3 tahap. Yaitu seleksi administrasi, seleksi substansi, dan seleksi presentasi, dengan bantuan Komite Litbang," jelasnya.
"Usulan riset harus berdasarkan riset-riset prioritas yang telah ditetapkan oleh BPDPKS. Kriteria penilaian mencakup pernyataan masalah, analisis kesenjangan, program riset, hasil, dan manfaat, dengan penekanan pada manfaat berbasis hasil ilmiah," tambahnya.
Komentar Via Facebook :