https://www.elaeis.co

Berita / Serba-Serbi /

BPS Sebut Pemprov Bengkulu Berhasil Tekan Inflasi

BPS Sebut Pemprov Bengkulu Berhasil Tekan Inflasi

Inflasi adalah situasi di mana naiknya harga barang dan jasa/SINDOnews


Bengkulu, elaeis.co - Pemerintah Provinsi Bengkulu berhasil menekan inflasi akibat turunnya harga minyak goreng di daerah. Bahkan hingga Agustus 2022, komoditas itu berhasil menyumbangkan deflasi ke daerah.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, Win Rizal mengatakan, komoditas minyak goreng selama dua bulan terakhir tidak lagi memicu inflasi karena adanya penurunan harga yang dilakukan oleh pemerintah.

Kendati begitu, secara tahun ke tahun (year on year/yoy), minyak goreng masih menyumbang inflasi yang cukup tinggi. 

"Kami ingin sampaikan bahwa minyak goreng tidak lagi memberikan andil inflasi di Bengkulu. Bahkan pada bulan Agustus tahun 2022, itu terjadi penurunan harga minyak goreng curah dan tercatat lebih dalam dibandingkan penurunan harga minyak kemasan," kata Win kepada elaeis.co, kemarin.

Menurut Win, turunnya harga minyak goreng berdampak terhadap deflasi bagi daerah. Bahkan pada Agustus 2022, Bengkulu berhasil mencatatkan deflasi pertama sepanjang 2022 yakni 0,24 persen. Ini artinya, penurunan harga minyak goreng dalam menurunkan angka inflasi di daerah.

"Jadi karena pergerakan harga minyak goreng sudah mulai menurun dalam dua bulan terakhir, secara month to month memberikan andil deflasi," ujar Win. 

Win berharap, komoditas minyak goreng tidak lagi memberikan dampak yang signifikan terhadap angka inflasi daerah. Apalagi saat ini, harga minyak goreng di pasar telah dibawah harga eceran tertinggi (HET).

"Harga minyak goreng di Bengkulu saat ini dibawah HET, yakni Rp 13.100 per liter," tutur Win.

Turunnya harga minyak goreng ini, kata Win, disebabkan oleh sistem yang dibuat oleh pemerintah pusat, dimana saat ini skema persediaan minyak goreng menggunakan domestic market obligation (DMO) dan domestic price obligation (DPO). 

Selain itu, jika sebelumnya selisih HET dan harga keekonomian diganti oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Sawit (BPDPKS) melalui pungutan ekspor, sekarang langsung ke perusahaan industri tanpa melalui BPDPKS.

"Jadi banyak skema baru yang dilakukan oleh pemerintah sehingga harga minyak goreng menjadi rendah seperti sekarang ini," pungkasnya.

Komentar Via Facebook :