Berita / Sumatera /
Bu Sara Mantan Terindah Bantu Bangun Kebun Sawit
Jakarta, Elaeis.co - Pemkab Bangka ciptakan inovasi ‘Kebun Sawit Rakyat Manfaatkan Tanah Terintegrasi Perusahaan dan Pemerintah' atau disingkat menjadi Bu Sara Mantan Terindah.
Inovasi tersebut menjadi 1 diantara 4 inovasi milik Pemkab Bangka yang masuk dalam kategori Top 9 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Provinsi Bangka Belitung tahun 2021.
Inovasi tersebut merupakan program yang digagas oleh Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka yang memungkinkan masyarakat mempunyai perkebunan sawit sendiri tanpa harus mengeluarkan banyak modal.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka, Ellius Gani mengatakan, program tersebut dilatarbelakangi oleh sejumlah masalah sosial.
“Latar belakangnya adalah karena tingginya angka kemiskinan masyarakat di sekitar wilayah perkebunan sawit, masyarakat kehilangan akses tanah, kekurangan modal, dan tingginya angka pengangguran,” katanya, dikutip Bangkapos.com.
Menurutnya, inovasi tersebut telah ada sejak tahun 2004 silam dan terus berjalan dengan baik hingga sekarang. “Sebenarnya program ini udah lama, hanya saja branding nama 'Bu Sara Mantan Terindah'-nya baru digunakan akhir-akhir ini,” jelasnya.
Warga yang bisa ikut program tersebut hanya harus memiliki lahan maksimal 2 hektar. Pemerintah lalu mencari perusahaan mitra untuk membangun lahan tersebut agar bisa memenuhi standar produktivitas perkebunan kelapa sawit. Kemitraan itu juga menjadi jaminan hasil panen tandan buah segar (TBS) yang dihasilkan petani akan ditampung oleh perusahaan sesuai dengan harga pasar yang berlaku.
“Intinya petani tinggal menyiapkan lahan, nanti perusahaan mitra yang menyediakan bibit serta memberikan pelatihan dan bimbingan sesuai dengan standar perusahaan,” ucap Ellius.
Pemerintah daerah bertugas sebagai pengawas dan penyalur ke pihak perbankan untuk menyiapkan dana permodalan tanpa bunga sepeserpun. Berkat adanya inovasi ini, sudah 915 KK petani di Kabupaten Bangka memiliki kebun kelapa sawit sendiri dengan total luas sekitar 1.651,96 hektar.
“Jadi kalau kita hitung kasarnya saja, dengan lahan 2 hektar, nanti petani sudah bisa memperoleh penghasilan Rp 5 sampai Rp 6 juta setiap bulannya dari hasil kebun sawit,” imbuhnya.
Syarat untuk mengikuti program tersebut sangat mudah. “Yang penting punya lahan maksimal 2 hektar dengan dilengkapi surat tanah yang sah, mengikuti kelompok tani atau bukan perseorangan, daftar ke Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka dengan membawa berkas tersebut. Nanti akan kami ajukan ke perusahaan mitra untuk memperoleh bibit serta pembimbingan,” bebernya.
Ellius berharap inovasi ini dapat meningkatkan peluang usaha bagi masyarakat sekitar lokasi perkebunan sawit milik perusahaan sehingga dapat menggerakkan roda perekonomian.
Komentar Via Facebook :