https://www.elaeis.co

Berita / Serba-Serbi /

Bukan Saham, Investasi Kripto Makin Digemari Petani Sawit Bengkulu

Bukan Saham, Investasi Kripto Makin Digemari Petani Sawit Bengkulu

Investor kripto asal Bengkulu, Robi Fernandes. foto: ist.


Bengkulu, elaeis.co - Investasi kripto telah menjadi tren yang berkembang pesat di kalangan investor di sejumlah daerah, termasuk Bengkulu. Investasi baru ini bahkan cukup digemari oleh petani sawit di provinsi ini.

Investor kripto asal Bengkulu, Robi Fernandes mengatakan, banyak petani sawit di Bengkulu telah terjun ke investasi kripto karena dianggap lebih baik dari pada investasi di pasar modal.

"Sebab investasi kripto menawarkan peluang besar bagi para investor untuk mendapatkan keuntungan yang signifikan dalam waktu yang relatif singkat. Selain itu, kripto juga menawarkan tingkat likuiditas yang lebih tinggi dari pada pasar modal, ini memungkinkan kita untuk melakukan transaksi dengan cepat dan mudah," kata Robi, Minggu (28/5).

Investasi kripto juga memungkinkan petani sawit untuk membeli dan menjual aset digital seperti Bitcoin, Ethereum, dan sejenisnya. Nilai aset kripto ini sangat fluktuatif, dengan potensi keuntungan yang besar tetapi juga risiko yang tinggi. Namun, petani sawit Bengkulu merasa bahwa potensi keuntungan yang tinggi tersebut lebih menarik dibandingkan dengan pasar modal yang cenderung stabil.

"Saat ini, banyak petani sawit di Bengkulu semakin sadar akan potensi keuntungan yang ditawarkan oleh investasi kripto. Dibandingkan dengan pasar modal, investasi kripto memberikan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi dalam waktu yang relatif singkat. Hal ini membuat banyak orang tertarik untuk memasukkan dana mereka ke dalam aset kripto," tuturnya.

Selain potensi keuntungan yang tinggi, investasi kripto juga menarik minat para investor karena aksesibilitasnya yang tinggi. Dalam berinvestasi di kripto, individu tidak terbatas pada pemilik modal yang tinggi seperti di pasar modal. Ini memungkinkan siapa saja, termasuk investor kecil, untuk terlibat dalam pasar kripto dengan modal yang relatif kecil.

"Saya telah melihat pertumbuhan yang sangat signifikan dalam nilai investasi kripto selama beberapa tahun terakhir. Meskipun fluktuasi harganya bisa sangat volatil, saya percaya bahwa aset kripto akan terus berkembang dan memberikan keuntungan jangka panjang yang substansial," ucapnya.

Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Bengkulu, Marina Rasyada mengungkapkan perbedaan konsep investasi antara pasar modal dan kripto. Menurutnya, berinvestasi di pasar modal memberikan investor kepemilikan saham perusahaan serta pengetahuan mengenai produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut, seperti properti, perbankan, infrastruktur, dan consumer goods.

"Investasi di pasar modal tunduk pada pengawasan ketat oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Aktivitas di pasar modal juga dilakukan di bawah pengawasan Self-Regulatory Organization (SRO) yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," paparnya.

Di sisi lain, investasi dalam kripto memiliki dinamika yang berbeda. Marina menyatakan bahwa kripto tidak diawasi oleh lembaga yang sama seperti pasar modal. 
"Hanya perlu mengurus izin dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti)," ujarnya. 

Marina menekankan bahwa investasi di pasar modal menawarkan keuntungan berupa kepemilikan saham dalam perusahaan dan partisipasi langsung dalam pertumbuhan dan keberhasilan perusahaan tersebut. Sementara itu, investasi kripto cenderung lebih bersifat spekulatif dan tidak memberikan kepemilikan langsung terhadap aset atau perusahaan.

"Kami mengimbau petani sawit untuk memahami perbedaan antara investasi di pasar modal dan kripto. Memiliki pemahaman yang jelas mengenai kedua konsep ini akan membantu investor dalam membuat keputusan yang bijak dalam mengelola aset mereka," tutupnya.
 

Komentar Via Facebook :