Berita / Serba-Serbi /
Buruh Ancam Lanjutkan Mogok Sampai Tuntutan Dikabulkan Perusahaan
Pangkalan Kerinci, elaeis.co - Saat ratusan karyawan menggelar mogok kerja dan berunjuk rasa, pihak manajemen PT Adei Plantation and Industry mengklaim perusahaan mengalami kesulitan keuangan karena sebagian kebun kelapa sawit sedang di-replanting.
Hal tersebut menyebabkan tidak bisa memberikan uang beras kepada karyawan. Meski begitu, bantuan di bidang pendidikan sebesar Rp 8 miliar tetap cair setiap tahun. Begitu juga bantuan di bidang sosial dan lainnya.
Namun jawaban itu tidak bisa diterima oleh karyawan. Mereka memutuskan bakal melakukan unjuk rasa sampai ada kesepakatan bersama.
"Hingga kini kami masih menunggu apa keputusan selanjutnya dari perusahaan. Kalau tidak ada kejelasan, maka kami akan turun lagi," kata Warlin Tambunan, Wakil Ketua DPC Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Pelalawan, kepada elaeis.co, Kamis (3/11).
Baca Juga: Tak Terima Tunjangan Beras, Karyawan PT Adei Mogok Kerja
Dia menegaskan, apabila tuntutan soal tunjangan beras bagi istri dan anak tidak cepat disalurkan, maka aksi akan terus berlanjut sampai hak itu direalisasikan.
"Manajemen PT Adei seakan tidak menghargai perjuangan buruh. Kami kecewa dengan alasan yang menyebut saat ini perusahan sedang sulit hingga mengorbankan hak pekerja," katanya.
Dia memastikan para karyawan akan mematuhi aturan menyampaikan pendapat.
"Mogok kerja yang dilakukan pekerja sah lantaran gagal dalam perundingan. Itu sesuai Pasal 137 Undang-undang Ketenagakerjaan. Jadi inilah dasar kita untuk setop sementara bekerja sampai ada keputusan tertinggi tentang hak karyawan yang belum terpenuhi," pungkasnya.
Komentar Via Facebook :