https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Butuh 3 Pabrik CPO, Daerah ini Tengah Mencari Investor

Butuh 3 Pabrik CPO, Daerah ini Tengah Mencari Investor

Bupati Pessel, Rusma Yul Anwar. Foto: Pemkab Pessel


Painan, elaeis.co - Petani di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat, dihadapkan pada dua persoalan mendasar yang sangat menentukan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit.

Kualitas hasil panen sawit petani masih rendah, dan di saat yang sama jumlah pabrik kelapa sawit (PKS) untuk pengolahan minyak sawit atau Crude Palm Oil (CPO) masih terbatas.

"Lemahnya posisi tawar petani kelapa sawit di Pessel membuat ekonomi masyarakat pemilik lahan hingga saat ini sulit bangkit," kata Bupati Pessel, Rusma Yul Anwar, melalui keterangan resmi Pemkab Pessel.

Menurutnya, Dinas Pertanian Pessel, anggota DPRD Pessel, pedagang sawit, serta pihak terkait lainnya, sudah beberapa kali duduk bersama melakukan pembahasan harga TBS dengan pihak perusahaan perkebunan kelapa sawit.

"Duduk bersama itu dilakukan terkait penetapan harga. Namun upaya itu tidak membuahkan hasil karena lemahnya nilai tawar petani akibat terbatasnya pabrik pengolahan CPO," sebutnya.

Saat ini di Pessel hanya ada 5 pabrik CPO. "Di samping jumlahnya sedikit, pabrik CPO yang ada di Pessel merupakan milik dari dua perusahaan. Yakni PT Incasi Raya dan PT Kemilau Permata Sawit," sebutnya.

"Dua perusahaan itu masing-masing punya lahan inti dengan luas mencapai puluhan ribu hektare. Artinya mereka juga punya jaminan TBS andai tak membeli dari petani," tambahnya.

Menurutnya, solusi terhadap rendahnya nilai tawar petani adalah perlu adanya penambahan pabrik CPO di Pessel. "Idealnya ada penambahan 3 unit pabrik CPO lagi di daerah ini yang khusus menampung hasil panen petani," tukasnya.

"Kalau mengandalkan pabrik yang ada sekarang, hasil panen masyarakat sering menumpuk. Karena untuk mengolah hasil panen milik perusahaan sendiri saja mereka kewalahan, apalagi ditambah dengan panen masyarakat," imbuhnya.

Dia mengaku sudah menjajaki penambahan 3 unit pabrik CPO ke beberapa pemilik modal di Jakarta.

"Potensi lahan yang dimiliki petani bisa kita dijadikan sebagai jaminan. Pihak investor tidak akan rugi, sebab panen TBS dari lahan milik petani melimpah," ujarnya.
 

Komentar Via Facebook :