https://www.elaeis.co

Berita / Serba-Serbi /

Caleg Ini Terobsesi Mengembangkan Komoditas Sawit di Daerahnya

Caleg Ini Terobsesi Mengembangkan Komoditas Sawit di Daerahnya

Ilustrasi kebun sawit. Foto: Dok. Elaeis


Limapuluh Kota, elaeis.co - Terdorong tingkat kesejahteraan lumayan tinggi yang diperlihatkan oleh para petani kelapa sawit di Provinsi Riau, Alfianto mengaku sudah lama terobsesi untuk mengembangkan sawit di daerahnya, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Limapuluh Kota, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

"Potensi kita kurang apa (untuk mengembangkan sawit)?" ujar Anto --panggilan akrabnya-- kepada elaeis.co, Minggu (21/5). Baik kondisi iklim maupun topografi wilayah, menurut Anto, relatif sama dengan Kabupaten Kampar, yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Limapuluh Kota.

Pada Pemilu 2024 ini, Anto sudah mendaftarkan diri sebagai bakal calon anggota legislatif (bacaleg) untuk DPRD Kabupaten Limapuluh Kota. Anto bernaung di bawah panji-panji Partai Golongan Karya (Golkar) dari Dapil Kecamatan Pangkalan Koto Baru dan Kapur IX.

Dijelaskan Anto, sudah beberapa kali calon investor menjajaki peluang investasi sawit, dengan mendatangi beberapa dari enam nagari yang ada di kecamatan itu. "Tapi tetap tidak ada tindak lanjutnya," kata Anto.

Informasi yang diterima, menurut Anto, kendala utama pengembangan komoditas sawit di kawasan itu karena sulitnya proses pembebasan lahan. "Hal semacam ini yang seyogianya didudukkan kembali," sarannya.

Anto yakin, bila para pemangku kepentingan di daerah itu memiliki persepsi yang sama, bukan tidak mungkin komoditas sawit bisa dikembangkan di kawasan yang berbatasan langsung dengan Riau itu.

"Agar masyarakat tidak hanya tergantung pada komoditas perkebunan yang sudah diwarisi turun-temurun," sebutnya. Anto menunjuk gambir dan karet, yang sudah sejak lama menjadi andalan perkebunan masyarakat setempat.

"Kalau komoditas perkebunan yang diandalkan harganya jatuh di pasaran, kan susah jadinya," kata Anto. Dengan dilakukan diversifikasi usaha, sambungnya, diharapkan ada alternatif sumber ekonomi masyarakat.

Anto menyebut, sawit merupakan komoditas perkebunan yang sudah diakui oleh dunia internasional, dengan produk turunan yang dihasilkan cukup banyak, berbeda dengan komoditas perkebunan lainnya.

Ditambah lagi, menurut Anto, sawit merupakan salah satu komoditas yang harganya secara berkala ditetapkan oleh pemerintah bersama stake holder terkait, yang menutup peluang untuk dipermainkan oleh para spekulan.

"Ini komoditas yang bisa dipegang dan bisa diandalkan," katanya. Kendati pun terjadi gejolak atau fluktuasi harga, dikatakan Anto, tidak parah-parah amat seperti yang sering dialami gambir dan karet.

Anto mengajak masyarakat setempat untuk menoleh ke Riau, sebagai salah satu sentra perkebunan sawit di Indonesia. "Coba, kurang sejahtera apa para petani sawit di daerah itu?" katanya, bertanya.

Sawitlah, menurut Anto, yang berkontribusi besar mengangkat derajat kesejahteraan para petani di Riau. "Sawit benar-benar menjadi tulang punggung utama yang membuat masyarakat di sana sejahtera," tandasnya.

Anto juga terobsesi masyarakat di daerah asalnya seperti itu. Maka, menurut Anto, ia juga sudah sejak lama mengupayakan untuk membangun persepsi yang sama di masyarakat, untuk kemudian mau menerima sawit.

Kalau kelak terpilih menjadi anggota DPRD Limapuluh Kota periode 2024-2029 melalui Pemilu 2024, "Ini akan menjadi salah satu agenda perjuangan saya," tandas bapak dari empat anak ini.

Komentar Via Facebook :