https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Cangkang dan PKO Milik Petani, Tapi PKS yang Kenyang

Cangkang dan PKO Milik Petani, Tapi PKS yang Kenyang

Ilustrasi. Foto: Amj.co.id


Jakarta, Elaeis.co - Beberapa pekan terakhir harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) terkoreksi. Imbasnya, harga tandan buah segar (TBS) produksi petani sawit mengalami penurunan. 

Uniknya, di saat yang sama, harga minyak inti sawit atau palm kernel oil (PKO) mengalami kenaikan. Bahkan, cangkang sawit juga menjadi komoditas ekspor dengan prospek sangat menjanjikan karena makin diminati pasar global.

Sayangnya, kenaikan harga PKO dan makin larisnya cangkang sawit tak pernah berpengaruh pada harga TBS petani. Selama ini patokan harga TBS adalah kadar rendemen. Sementara cangkang, PKO, bahkan tandan kosong (tankos), tidak dihitung sebagai penerimaan petani. Pabrik kelapa sawit (PKS) mendapatkannya secara gratis.

Ketua Masyarakat Perkelapasawitan Indonesia (MAKSI), Darmono Taniwiryono, menilai sistem penetapan harga TBS yang terjadi selama ini tidak adil.

"Saya kira cangkang, PKO,  dan tankos, harus mulai diperhitungkan. Petani sawit mempunyai kedaulatan atas cangkang dan PKO karena semuanya ada dalam buah yang sama," katanya kepada Elaeis.co, Minggu (5/12/2021) sore.

Dia menyarankan petani sawit dan asosiasi yang ada mulai menyuarakan hak atas cangkang dan PKO sehingga harus dimasukkan sebagai komponen dalam penetapan harga TBS.

"Petani yang menanam sawit jenis Dura harusnya lebih kencang suaranya, karena sawit mereka dikenal memiliki cangkang dan inti yang tebal," kata pria yang memproduksi suplemen minyak sawit merah ini.

Menurutnya, petani sawit harus lebih melek informasi dan tidak melulu memikirkan bagaimana cara meningkatkan berat TBS dan kadar rendemennya.

"Mereka harus tahu kalau teryata cangkang dalam buah sawit mereka dibutuhkan pasar global dan harganya mahal. Begitu juga dengan PKO-nya. Tapi selama ini yang menikmatinya PKS," tandasnya.

"Saya sarankan petani segeralah bersatu supaya bisa punya PKS sendiri. Entah skala mini, madya, maupun skala besar. Supaya yang ada dalam buah sawitnya bisa mereka ambil semua dan rasakan sendiri manfaatnya," tambahnya. 


 

Komentar Via Facebook :