https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Cerita Petani Sawit Plasma di Kaur, Berharap Untung Malah Buntung Dibikin PT KGS

Cerita Petani Sawit Plasma di Kaur, Berharap Untung Malah Buntung Dibikin PT KGS

Pengurus Koperasi Produsen Graha Mitra Selaras (GMS) menggelar pertemuan untuk membahas uang bagi hasil belum dibayar PT KGS. (Ist)


Bengkulu, elaeis.co - Sudah dua bulan petani plasma yang tergabung dalam empat koperasi di Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, belum mendapatkan duit bagi hasil kebun dari PT Kaula Gunung Sejahtera (KGS), sebagai pemilik baru PT Ciptamas Bumi Selaras (CBS).

Biasanya, setiap tanggal 15, ribuan petani mitra perusahaan perkebunan kelapa sawit itu mendapatkan duit bagi hasil. Namun hingga kini, rekening bank mereka belum berbunyi alias uang bagi hasil kebun belum dikirimkan oleh perusahaan.

Keempat koperasi yang belum mendapatkan duit itu yakni; Koperasi Produsen Graha Mitra Selaras (GMS) di Kecamatan Nasal, Koperasi Tetap Selaras di Kecamatan Tetap, Koperasi Sahabat Bumi Selaras di Kecamatan Maje, dan Koperasi Luas Mitra Selaras di Kecamatan Luas.

Ketua Koperasi GMS, Ahyatul Khair menjelaskan, berdasarkan kesepakatan beberapa dengan perusahaan, setiap anggota koperasinya berhak mendapatkan Rp450 ribu per hektar tiap bulan sesuai lahan yang diserahkan kepada PT CBS.

Ia mendesak agar manajemen PT KGS membayar lunas uang perjanjian itu kepada para anggota demi menghindari konflik yang akan semakin besar.

"Bagaimanapun PT KGS harus membayar lunas karena itu hak anggota dan untuk menghindari konflik antara masyarakat dengan perusahaan," kata Ahyatul kepada elaeis.co, Minggu (12/11).

Sementara Ketua Koperasi TBS Edyan Siratjudin mengaku, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya persuasif agar pihak perusahaan segera membayarkan uang bagi hasil kepada petani. Namun sayangnya perusahaan terkesan acuh.

"Sudah dua bulan belum dibayar ke kita. Mungkin kalau ditotalkan sudah mencapai Rp 500 jutaan. Belum lama ini kami juga bertemu dengan pihak BRI Raya Indonesia, ternyata pihak manajemen perusahaan juga belum membayarkan kewajiban mereka ke pihak bank," katanya.

Sebelumnya, masyarakat juga sempat menutup akses jalan ke perkebunan perusahaan. Humas PT KGS, Sinaruya Iwan mengaku persoalan penutupan akses jalan sudah diselesaikan pihak manajemen. Namun saat ditanya terkait pembayaran bagi hasil perkebunan plasma kepada petani, Iwan tidak menjawab hingga berita ini diterbitkan.

Komentar Via Facebook :