Berita / Sumatera /
Cerita Resesi hingga Petani Sawit di Dua Kampus Sumut
Medan, elaeis.co - Kerja sama pada level global maupun nasional merupakan kunci penting dalam menghadapi ancaman resesi.
Sejauh ini, Indonesia masih memperlihatkan tren positif dalam menjaga inflasi dan mempertahankan kinerja perdagangan.
"Indonesia akan semakin maju kalau kita berkolaborasi dan bekerja sama. Itu kunci penting untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan (Zulhas).
Ihwal ini disampaikan Zulkifli Hasan saat menjadi pembicara pada kuliah umum di dua kampus di Provinsi Sumatera Utara (Sumut), yakni di Universitas Islam Negeri (UIN) Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan dan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan, dua hari lalu.
Menurut Mendag Zulkifli, tantangan berat perekonomian di setiap negara dapat dihadapi dengan kerja sama antara seluruh pihak. Selain itu, kerja sama juga diperlukan dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai negara maju pada 2045.
"Kita patut bersyukur karena di tengah tantangan global, ekonomi Indonesia tumbuh 5,72 persen (Yoy) pada kuartal III-2022. Neraca Perdagangan Indonesia juga surplus selama 29 bulan berturut-turut," kata Ketua Umum PAN tersebut.
Bahkan, kata Zulhas, pada Januari - September 2022, surplus perdagangan Indonesia mencapai USD 39,87 miliar.
Menurutnya hal ini tidak terlepas dari sinergi seluruh para pemangku kepentingan dalam menjaga perekonomian Nasional.
Zulhas menyebut, sudah waktunya Indonesia fokus bermitra dagang dengan non-tradisional dan mulai semakin memanfaatkan toll way yang disiapkan Kementerian Perdagangan melalui Perjanjian Perdagangan Internasional.
"Kemendag memprioritaskan penetrasi pasar ekspor non-tradsional melalui promosi misi dagang, dan pembentukan kerja sama Preferential Trade Agreement (PTA), Free Trade Agreement (FTA) maupun Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA)," imbuh Zulhas.
Sedangkan di dalam negeri, lanjut Zulhas, harga barang kebutuhan pokok saat ini juga terpantau stabil. Seperti minyak goreng curah yang saat ini harganya sudah di bawah harga eceran tertinggi (HET) Rp13.800 per liter.
“Untuk minyak goreng curah ini, merupakan tugas khusus dari Presiden RI. Minyakita sudah tersedia di 34 provinsi, termasuk di Nusa Tenggara Timur, Papua dan Papua Barat. Dengan begitu, masyarakat dapat dengan mudah memenuhi kebutuhannya," kata Zulhas.
Begitu juga di sektor kelapa sawit. Bahkan Zulhas mengklaim, pihaknya selalu memberi perhatian kepada petani sawit dengan menjaga harga tandan buah segar (TBS).
"Di Sumut ini banyak petani sawit. Kami akan terus mengusahakan agar petani sawit sejahtera. Kami akan terus menjaga harga TBS agar terkendali," pungkasnya.
Komentar Via Facebook :