Berita / Nusantara /
Cerita Tak Sedap Petani Mitra 'Anak' Sinar Mas
Kantor KUD Hidup Baru, mitra anak perusahaan Sinar Mas di Inhu. foto: ist
Rengat, elaeis.co - Prapto dan kawan-kawan cuma bisa menelan ludah kalau mendengar petani mitra perusahaan perkebunan kelapa sawit, kebagian duit tambahan dari hasil sertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).
Sebab meski petani sawit di Desa Petala Bumi Kecamatan Seberida Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, ini mengantongi sertifikat bikinan Eropa itu sejak 2014 lalu, toh enggak ada untungnya sama sekali.
Harga beli Tandan Buah Segar (TBS) yang diberlakukan oleh mitranya, PT. Mega Nusa Inti Sawit --- anak perusahaan PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology (PT.SMART) --- cuma harga patokan Dinas Perkebunan Riau.
Sementara petani mitra perusahaan lain yang mengantongi sertifikat RSPO, saban tahun kebagian duit dan bisa pula jalan-jalan ke Danau Toba.
Baca juga: Dapat Premi RSPO, 100 Petani Sawit Pelesiran
"Dari 2014 kebun kelapa sawit kami seluas 700 hektar, sudah bersertifikat RSPO. Waktu itu, kami menghabiskan duit sekitar Rp21 juta untuk mendapatkan sertifikat itu. Duit itu urunan para petani. Tapi setelah sertifikat RSPO dapat, untungnya tak ada, cuma jadi pajangan di kantor KUD," rutuk Sekretaris KUD Hidup Baru ini saat berbincang dengan elaeis.co, kemarin.
KUD Hidup Baru sendiri adalah satu dari 16 KUD petani kelapa sawit mitra PT Mega Nusa Inti Sawit di Inhu. Total luas lahan semua KUD ini mencapai 14 ribu hektar.
"Sempat kami pertanyakan kepada manajemen perusahaan, mana manfaat sertifikat RSPO itu buat kami. Tapi sampai sekarang tak ada respon. Perusahaan malah mengganti duit petani yang kadung keluar membayar sertifikat RSPO itu," ujar Prapto.
Memang kata Prapto, tidak ada iming-iming perusahaan kepada petani berapa besaran duit yang bakal didapat dari hasil penjualan Crude Palm Oil (CPO) berlabel RSPO itu.
Tapi petani kata Prapto tahu, kalau sertifikat RSPO petani itu, sangat berguna untuk memperlancar bisnis perusahaan yang mengekspor minyak sawit ke luar negeri.
Kepada elaeis.co, Manager Kemitraan PT. Mega Nusa Inti Sawit mengatakan bahwa duit bonus punya sertifikat RSPO itu memang tak ada.
Paling-paling, kalau bisa mengantongi sertifikasi RSPO, maka minyak sawit dari hasil kebun bisa diprioritaskan untuk ekspor.
"Setahu saya tidak ada duit balik dari negara luar bagi yang sudah mengantongi sertifikat RSPO. Tapi enggak tahulah, petinggi-petinggilah yang tahu itu," katanya.
Corporate Communication PT SMART, Beni Wijaya, tidak menanggapi konfirmasi elaeis.co yang dilayangkan melalui whatsapp terkait apa yang dikeluhkan petani itu meski yang bersangkutan sedang online.







Komentar Via Facebook :