Berita / Nusantara /
China Minta Tambah Impor 1 juta Ton CPO, GAPKI: Stok Kita Cukup!
Jakarta, elaeis.co - Desas-desus berhembus bahwa negara China akan menambah impor CPO dari Indonesia sebanyak 1 juta ton. Rencana ini mendapat sejumlah dukungan dari berbagai pihak. Termasuk Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI).
Menurut Sekretaris Jenderal GAPKI, Eddy Martono, Kamis (28/7), permintaan tambahan CPO itu dinilai akan turut mengerek harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit petani Indonesia.
Apalagi, kata Eddy, stok CPO Indonesia juga masih melimpah dan cukup memenuhi permintaan negara Tirai Bambu tersebut.
"Bagus kita dukung. Selain stok dalam negeri masih banyak, ini juga akan berdampak positif terhadap kenaikan menaikan harga TBS," kata Eddy saat berbincang bersama elaeis.co, Kamis (28/7).
Dari catatannya, tahun lalu total impor CPO yang dilakukan China mencapai 6,6 juta ton. Dimana rata-rata setiap bulan mencapai 500 ribu ton CPO.
Sementara tahun ini, ekspor CPO ke China sangat melambat. Malah sejak awal tahun hingga mei 2022, rata-rata hanya 300 ribuan ton saja.
"Kala nambah tentu bagus. Karena stok kita di dalam negeri masih melimpah," bebernya.
Melihat data tahun lalu saja kata Eddy, kebutuhan dalam negeri saja sebanyak 18 juta ton. Semetara produksi bersisa 32 juta ton. Artinya jika setiap tahun produksi sebesar itu, maka Indonesia tidak terlalu kesulitan memenuhi permintaan negara China.
"Tinggal mengarahkan saja ke mana CPO itu akan diekspor. Sementara negara pengimpor CPO lainnya juga masih terlihat lesu. Malah grafiknya menurun," ujarnya.
Untuk stok sekali lagi Eddy mengatakan tidak ada persoalan. Hanya saja yang apakah bisa dilaksakan secepat itu, sebab hingga kini aktifitas ekspor masih tersendat dengan berbagai regulasi yang ada.
"Memang perlu dorongan. Nah, langka pemerintah untuk mengevaluasi DPO dan DMO itu malah berdampak baik dalam kondisi ini," tandasnya.
Komentar Via Facebook :