Berita / Nusantara /
CN235 Terbang Pakai Avtur Minyak Sawit, Airlangga: Kepercayaan Kita Makin Tinggi
Jakarta, Elaeis.co - Pesawat CN235-200 berhasil terbang menggunakan avtur minyak sawit. Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, konsep triple helix yang merupakan kolaborasi antara perguruan tinggi, industri dan pemerintah telah dilaksanakan secara baik dalam kegiatan uji terbang menggunakan bioavtur ini.
Menurutnya, hal tersebut juga menjadi salah satu upaya dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara yang berbasis riset dan inovasi.
"Keberhasilan uji terbang bioavtur ini telah memberikan kepercayaan tinggi terhadap kemampuan kita dalam memanfaatkan sumber daya domestik, khususnya minyak sawit, untuk dimanfaatkan sebagai upaya membangun kemandirian energi nasional. Oleh karenanya, hal ini akan berdampak pada pengurangan ketergantungan energi dari impor, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi," kata Airlangga dalam siaran persnya, Rabu (6/10).
Agar hal itu dapat terealisasikan, kata Airlangga, keekonomian Bioavtur J2.4 harus terpenuhi dengan memanfaatkan segala fasilitas yang telah diberikan oleh pemerintah, baik terkait perpajakan seperti super tax deduction untuk riset maupun insentif non fiskal.
"Dengan perkiraan konsumsi avtur harian sekitar 14 ribu KL, maka potensi pasar bioavtur J2.4 akan mencapai sekitar Rp1,1 Triliun pertahunnya," kata dia.
Tentunya, hal itu akan menjadi pangsa pasar yang besar bagi pengembangan industri sawit nasional. Mengacu kepada Paris Agreement, kata Airlangga, sektor aviasi termasuk ke dalam top ten global CO2 emitter, dimana diperkirakan emisi dari sektor ini akan meningkat tajam di pertengahan abad.
Emisi CO2 dari sektor penerbangan diperkirakan menyumbang sebesar 2,1% dari kontribusi global. Sektor penerbangan internasional di bawah naungan International Civil Aviation Organization (ICAO) telah mengeluarkan target aspirasional yaitu efisiensi bahan bakar sebesar 2% per tahun hingga 2050 dan mencapai Carbon Neutral Growth dari tahun 2020.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Novie Rianto juga sangat mengapresiasi pencapaian pengembangan bahan bakar alternatif untuk pesawat udara ini. Menurutnya, hal itu juga sejalan dengan roadmap Direktorat Jenderal Perhubungan Udara yang mendorong penggunaan bahan bakar alternatif untuk pesawat udara.
"Penggunaan bahan bakar nabati untuk pesawat merupakan wujud upaya menurunkan emisi karbon di sektor penerbangan, sesuai kebijakan yang dikeluarkan oleh ICAO," ujar Novie.
Komentar Via Facebook :