Berita / Sumatera /
CPO Diekspor Lewat Belawan, Harga TBS Jadi Tertekan
Medan, Elaeis.co - Meski Aceh punya pelabuhan ekspor, pabrik kelapa sawit (PKS) di bumi Serambi Mekah tersebut memilih mengirim minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) ke Pelabuhan Belawan di Medan, Sumatera Utara.
Celakanya, biaya transportasi yang timbul dibebankan ke petani sawit. Itulah sebabnya harga tandan buah segar (TBS) petani di Aceh selalu di bawah harga yang ditetapkan pemerintah setempat.
"PKS-PKS itu mengekspor CPO lewat Belawan, padahal di Aceh ada dua pelabuhan yang bisa digunakan untuk ekspor CPO. Yakni Pelabuhan Calang di Kabupaten Aceh Jaya dan Pelabuhan Krueng Geukeuh di Kabupaten Aceh Utara," kata Sekretaris Distanbun Aceh, Azanudi, kepada Elaeis.co, Senin (12/7).
Menurutnya, biaya transportasi CPO dari Aceh ke Pelabuhan Belawan antara Rp 200 hingga Rp 400/kg.
"Merinding kita melihat fakta ini. Padahal kalau ekspor dari Pelabuhan Calang dan Krueng Geukeuh, biaya transportasi ke Belawan bisa dialihkan ke harga TBS sehingga bisa membantu memakmurkan petani," katanya.
Itu sebabnya dia mengingatkan para pengusaha PKS agar menggunakan dua pelabuhan di Aceh untuk ekspor CPO, apalagi bila tujuannya adalah ke India.
"Kalau ke India kan dekat, tinggal melewati lautan yang ada di atas Aceh, sampai ke Anambas India hanya dalam waktu singkat," jelasnya.
"Tidak ada ruginya mengekspor CPO langsung dari Aceh. Tinggal sekarang political will pihak pengusaha," tambahnya.
Menurutnya, Pemprov Aceh sebenarnya sudah sering meminta pemilik PKS menyetop pengiriman CPO ke Belawan. Bahkan Azanudi mengaku sempat meminta bantuan Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO), Gulat ME Manurung, terkait masalah tersebut.
"Pak Gulat pernah ke Banda Aceh berbicara tentang penguatan posisi petani sawit. Waktu itu saya minta Pak Gulat mencolek-colek para pengusaha sawit agar memaksimalkan fasilitas ekspor di Pelabuhan Calang dan Krueng Geukeuh," ungkapnya.
"Kami sangat berharap Pak Gulat mau berbicara dan menghimbau para pengusaha sawit yang kebanyakan berasal dari luar Aceh," tambahnya.
Komentar Via Facebook :