https://www.elaeis.co

Berita / Kalimantan /

Daerah ini Diakui Sebagai Pionir Pengembangan Kelapa Sawit

Daerah ini Diakui Sebagai Pionir Pengembangan Kelapa Sawit

Penutupan Workshop Konsultasi Publik dan Evaluasi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan. Foto: Humas Pemkab Paser


Tana Paser, elaeis.co - Untuk menilai tingkat keberhasilan yang telah dicapai, Pemerintah Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, menggelar workshop Konsultasi Publik dan Evaluasi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan.

Kegiatan ini dilaksanakan bersama dengan Yayasan Kawal Borneo (YKB). Kadis Perkebunan dan Peternakan Paser Djoko Bawono dan Kabag Sumber Daya Alam Setda Paser Usma hadir bersama utusan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait lainnya, perwakilan Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS), Forum Petani Kelapa Sawit, Kades Semuntai, Kades Rangan Jaya, penyuluh lapangan Kuaro, dan berbagai unsur undangan lainnya di wilayah pendampingan YKB.

Staf Ahli Bupati Paser Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik, Amiruddin Achmad, mengatakan, fluktuasi harga tandan buah segar (TBS) dalam beberapa bulan ini berpengaruh besar terhadap berbagai sektor ekonomi di Kabupaten Paser.

“Isu yang menarik di perkebunan kelapa sawit saat ini adalah harga TBS. Namun melalui dukungan semua unsur, saat ini harga TBS sudah mulai romantis, dan harapannya dapat terus menguat,” katanya melalui keterangan resmi Humas Pemkab Paser.

Isu lain terkait industri sawit di Paser yang juga menurutnya cukup menarik dibahas adalah hilirisasi produk sawit.

"Saat ini produk olahan kelapa sawit di Paser hanya berbentuk minyak sawit mentah atau CPO. Karenanya YKB diharapkan dapat melakukan bimbingan dan dukungan dalam pengembangan produk lainnya seperti minyak goreng," tukasnya.

Mewakili Ketua YKN, Abrianto Amin menyebutkan bahwa pihaknya sangat senang karena selama ini telah diterima dengan baik oleh masyarakat Paser.

Dia juga memberikan apresiasi gerak cepat yang dilakukan Pemkab Paser melalui Dinas Perkebunan Paser dengan berjalannya pembuatan surat tanda daftar usaha budidaya (STDB) perkebunan. STDB merupakan bukti administrasi legal untuk mendorong peningkatan mutu kelapa sawit karena mencantumkan posisi lahan petani, kualitas bibit, hingga data hasil panen.

"Saat ini untuk Paser jumlah STDB yang dikeluarkan telah mencapai tiga ribu lebih. Sementara kabupaten lain tidak bergerak. Wajar kalau Paser menjadi pionir pengembangan kelapa sawit,” katanya.
 

Komentar Via Facebook :