https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Daerah ini Kejar Peningkatan Produksi Sawit dan Turunannya

Daerah ini Kejar Peningkatan Produksi Sawit dan Turunannya

Kepala Disbunak Kalsel, Suparmi, meninjau lahan sawit yang diremajakan (Banjarmasinpost.co.id)


Jakarta, Elaeis.co - Kalimantan Selatan (kalsel) menjadi pilot project upaya peningkatan produksi kelapa sawit melalui program peremajaan sawit rakyat (PSR) di Indonesia. Peremajaan atau replanting dilakukan baik di kebun sawit plasma maupun swadaya.

Tahun ini Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Kalsel menargetkan melakukan replanting kebun seluas 10.700 hektar (ha).

Kadisbunak Kalsel, Suparmi, mengatakan, ada beberapa langkah yang dilakukan untuk mencapai target itu. Salah satunya, menyusun rencana aksi daerah kelapa sawit berkelanjutan (RAD-KSB) 2021-2022.

“Setelah disusun, maka ada program peningkatkan sarana dan prasarana melalui pemberian bantuan jalan kebun dan jembatan kebun, saprodi, mesin pertanian, serta alat transportasi menggunakan dana Badan Pengelola Dana Pembangunan Kepala Sawit (BPDPKS) serta dukungan dari dana APBN dan APBD provinsi atau kabupaten, “ katanya, dikutip Banjarmasinpost.co.id.

Dijelaskannya, tahun ini ada dua daerah, yakni Kotabaru dan Tanah Bumbu, yang mendapat bantuan berupa jalan akses ke kebun dan jembatan. “Kami mendorong daerah lainnya untuk mengusulkan agar dapat bantuan di tahun berikutnya,” sebutnya.

“Tahun 2021 ada 5 daerah yang mengikuti program PSR. Masing-masing Kabupaten Tanah Laut, Tanah Bumbu, Kotabaru, dan Banjar, serta Batola,” tambahnya.

Disbunak Kalsel juga terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) sektor perkebunan meliputi ASN di bidang perkebunan, pekebun, mahasiswa, serta lembaga-lembaga riset dan sejenisnya. 

“Kami juga mendorong pembangunan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan dengan mengedepankan pelestarian lingkungan. Saat ini sudah 23 pabrik kelapa sawit atau PKS bersertifikat Indonesian Sustainable Palm Oil System (ISPO) dari total 40 PKS yang ada di provinsi ini,” sebutnya.

Untuk memberikan nilai tambah, menurutnya, saat ini sudah berdiri dua industri hilir atau produk turunan dari minyak sawit. “Di Kalsel saat ini ada dua industri minyak goreng, yaitu PT Minamas dan PT Sinar Mas,” katanya.

“Adapun produksi energi terbarukan dari sawit, saat ini sudah dibangun 2 pabrik biodisel. Yaitu PT Jhonlin Agro Raya dengan kapasitas 3.000 ton/jam dan PT Smart Tbk berkapasitas 1.000 ton/jam,” imbuhnya.

Sekda Provinsi Kalsel, Roy Rizali Anwar menambahkan, sektor perkebunan memiliki peran strategis dalam pembangunan daerah karena selain penyumbang devisa terbesar kedua juga mampu menyerap banyak tenaga kerja, PDB, pusat pertumbuhan ekonomi sekaligus pelestarian lingkungan.

Menurutnya, luasan areal kelapa sawit di  Kalsel mencapai 426.445 ha. Yang dikelola perusahaan besar swasta seluas 313.545 ha, perusahaan besar negara seluas 6.489 ha, dan sebanyak 106.441 ha diusahakan oleh rakyat. “Total produksi CPO mencapi 1.119.142 ton,” ungkapnya.

“Jumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit sebanyak 97 perusahaan dengan jumlah tenaga kerja mencapai  71.066 orang,” tambahnya.

Komentar Via Facebook :