Berita / Lingkungan /
Dampak El-Nino, Produksi Sawit Petani di Riau Turun Hingga 60%
Pekanbaru, elaeis.co - Fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normal yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah atau El Nino, benar-benar telah berdampak pada produksi petani kelapa sawit di Riau.
Kebun petani yang tidak terawat mengalami penurunan produksi hingga 60%. Sementara kebun yang terawat mengalami penurunan produksi antara 20% sampai 25%.
"Dari bulan lalu fenomena ini sudah terasa. Makin ke sini, penurunan produksi makin besar. Yang biasanya produksi di angka 1 ton, belakangan turun menjadi sekitar 300-500 kilogram," cerita Hotli Maruli Sirait, seorang pelaku industri sawit di kawasan Indragiri Hulu (Inhu), Riau, kepada elaeis.co, jelang sore tadi.
Akibat produksi yang menyusut itu, Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit yang sampai ke Pabrik Kelapa Sawit (PKS) pun kata lelaki 40 tahun ini juga menyusut. Antara 300-400 ton sehari. "Bulan ini terasa parah," keluh ayah tiga anak ini.
Di kebun petani plasma Asian Agri Group di kawasan Dayun Kabupaten Siak, penurunan produksi masih di angka 20%. Itu pun terjadi kata Humas Forum Kerja Plasma Kelapa Sawit, Katimin, baru di awal bulan ini.
"Sebenarnya penurunan produksi semacam ini terjadi setiap tahun. Kalau sudah kemarau, enggak hanya produksi yang turun, tapi masa buah untuk berubah menjadi merah pun akan menjadi lama," katanya kepada elaeis.co sore ini.
Sama seperti di kebun plasma, di kebun perusahaan juga penurunan produksi itu terjadi. Tengok saja di kebun Sinar Mas Group di kawasan Tapung Kabupaten Kampar.
"Penurunan produksi mencapai 20%. Itu sudah terjadi sejak bulan Juli lalu dan kayaknya ini akan terus terjadi hingga bulan depan," kata General Manager Plasma SMART, Ruslan Hasibuan kepada elaeis.co.
Lantaran penyebab penurunan produksi tadi adalah fenomena alam, Ruslan mengaku pihaknya tidak bisa berbuat banyak. "Mudah-mudahan fenomena ini segera usai," dia berharap.
Komentar Via Facebook :