Kalbar, elaeis.co - Beberapa waktu lalu pemerintah resmi menaikan harga sejumlah bahan bakar. Hal ini tentu berdampak kepada seluruh lini bisnis masyarakat. Tak terkecuali di perkebunan kelapa sawit.

Seperti di Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar). Sebagian wilayah di kabupaten itu mengalami kesulitan untuk memperoleh BBM. Akhirnya menekan seluruh aktifitas pengangkutan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit.

"Dampaknya sangat luar biasa. Pengangkutan TBS terkendala, sehingga buah banyak yang busuk," kata Sekretaris APKASINDO DPD Sanggau, Mahathir Muhammad kepada elaeis.co, Senin (91/9).

Akibat busuk, tidak sedikit TBS yang ditolak oleh PKS. Bahkan ada juga yang dibeli hanya dengan harga Rp400/kg.

Kendala di Sanggau bukan hanya lantaran BBM saja, tapi juga infrastruktur yang belum memadai. Memang kata Mahathir ada beberapa PKS yang berdiri di Sanggau. Namun aksesnya cukup sulit. Bahkan ada yang harus menyeberang menggunakan ponton.

"Kalau sudah menyebrang tentu biaya yang harus dikeluarkan petani akan semakin tinggi," ujarnya.

Untuk diketahui, harga hasil kebun petani swadaya di Kabupaten Sanggau berkisar Rp1.800/kg. Sementara harga penetapan Disbun Rp2.357,95/kg.