Berita / Serba-Serbi /
Dana Miliaran Rupiah dari Sertifikasi RSPO Jadi Daya Tarik Utama untuk Petani
Jambi, elaeis.co – Rian Heriyanto sebagai anggota Perkumpulan Bentang Oasis, NGO yang menyosialisasikan dan mendampingi petani untuk sertifikasi RSPO mengaku kini tidak sesulit dulu. Meskipun, masih pula dijumpai petani yang enggan untuk menerima sosialisasi.
“Karena mungkin sudah banyak lembaga, mahasiswa, peneliti atau pihak luar yang masuk dan tidak memberi impact langsung pada mereka, akhirnya mereka beranggapan ketika kami mencoba menyosialisasikan RSPO akan sama saja,” katanya.
Insentif berupa kredit yang dapat dijual pada platform perdagangan nilainya bisa ratusan juta rupiah hingga miliaran bergantung dari produktivitas. Dana itu kini sudah mulai menjadi daya tarik utama bagi para petani untuk ikut sertifikasi.
“Tapi kalau kelembagaan petani berjalan baik, maka mereka akan punya bisnis pendukung yang hasilnya bahkan melebihi nilai kredit itu. Sudah ada asosiasi petani yang tidak lagi bergantung pada kredit dan lebih mengandalkan penjualan fisik TBS ke pabrik langsung,” ujarnya.
Dana tersebut dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Namun, ada program wajib yang harus diselenggarakan menyangkut sosial dan lingkungan.
“Ada kelembagaan petani yang berhasil mandiri sepenuhnya. Mereka berhasil mengelola dan memanfaatkan dana tersebut menjadi lebih produktif. Ada yang kelompoknya punya kebun, punya usaha, punya DO sendiri,” katanya.
Bahkan, Rian melanjutkan, di Kalimantan ada salah satu kelembagaan petani yang penghasilannya sudah cukup mapan sehingga lebih tertarik untuk menjual TBS secara fisik dan tidak mengandalkan dana insentif semata-mata.
“Pada tahap ini, mereka sudah bisa dilepas. Petani harus bisa mandiri dan mengelola hasil yang diperoleh secara bijak,” ujarnya.
Komentar Via Facebook :