https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Dapat Jatah 270 Ha, Pelaksanaan Replanting Sawit Dikebut

Dapat Jatah 270 Ha, Pelaksanaan Replanting Sawit Dikebut

Petani di Tenggulun, Aceh Tamiang, menyaksikan kebun sawitnya ditumbang chipping menggunakan alat berat dalam pelaksanaan program PSR di daerah itu (Dede/Rakyat Aceh)


Jakarta, Elaeis.co - Koperasi Pena Karya Nusantara (PKN) terus mengebut pekerjaan replanting Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di Kabupaten Aceh Tamiang setelah mendapatkan rekomendasi teknis (Rekomtek) dari penyandang dana yakni Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) pada Maret 2021.

Ketua Koperasi PKN, Elmahdi Angkat mengatakan, pelaksanaan PSR saat ini masih tahap tumbang chipping (cincang) di dua wilayah hulu Aceh Tamiang. Total lahan kebun rakyat yang bekerja sama dengan Koperasi PKN pada proyek PSR 2021 seluas 270 hektar (ha).

“Kami mulai melakukan tumbang chipping pekan lalu di wilayah Tenggulun dan Bandar Pusaka. Di dua lokasi itu yang sudah ditumbang chipping luasnya mencapai 60 ha,” kata Elmahdi Angkat, dikutip Harian Rakyat Aceh.

Untuk menunjang mobilitas kerja, Koperasi PKN mengerahkan sebanyak enam unit alat berat beko ke lokasi. “Minggu pertama beko hanya empat unit. Sekarang kita tambah dua lagi jadi enam unit. Saat ini alat berat sedang bekerja di wilayah Tenggulun dan Bandar Pusaka,” bebernya.

“Kendala yang dihadapi adalah musim penghujan dan lokasi PSR tidak satu hamparan,” tambahnya.

Lahan PSR milik Koperasi PKN paling luas berada di Kecamatan Tenggulun, selebihnya tersebar di wilayah hulu dan hilir Aceh Tamiang. Hal ini membuat pihak koperasi kewalahan karena lokasi PSR terpencar.

“Lahan kami yang sudah ‘lampu hijau’ seluas 270 ha. Di wilayah Tenggulun paling besar ada sekitar 136 ha dan satu hamparan, makanya kita kebut lebih dulu. Lahan lainnya mungkin agak repot nanti karena jaraknya berjauhan, harus mobilisasi alat berat pindah tempat kerja,” urainya.

Setelah tumbang chipping selesai, katanya, maka tahap berikutnya adalah pancang lahan, tanam mucuna, lubang, tanam bibit, pemasangan seng pengaman bibit, dan pemupukan majemuk dua kali aplikasi.

“Kita kerja satu Rekomtek dua gelombang. Gelombang pertama 160 ha dan gelombang kedua 111 ha. Selesai tumbang chiping lanjut ke fase lubang, tanam dan ditargetkan bulan Oktober 2021 rampung tahap pertama,” tukasnya.

Salah satu petani peserta PSR, Sarmin mengaku sangat puas dengan kerja koperasi yang dinilai begitu cepat melakukan penumbangan dan dilanjutkan dengan tanam.

“Habis tumbang chipping ini kabarnya langsung akan ditanam, contoh bibit sawitnya kami lihat sudah dibawa kemari. Kerjanya cepat,” tuturnya.

Sarmin mengaku memiliki kebun sawit seluas 3 ha di dua lokasi berbeda di Kampung Selamat, Tenggulun. Kedua kebunnya itu didaftarkan masuk program PSR tahun 2021.

“Pohon sawit saya sudah tua, tidak produktif lagi. Semoga bibitnya bagus, jadi bisa cepat berbuah,” tutupnya. 

Komentar Via Facebook :