https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Dari Aceh Sampai Sumsel, Harga TBS Kompak Melorot

Dari Aceh Sampai Sumsel, Harga TBS Kompak Melorot

Petani sawit di Bayung Lencir, Sumsel, mengumpulkan hasil panen. Foto: Adin Salihin


Jakarta, Elaeis.co - Fluktuasi harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) di pasar global berpengaruh langsung pada pergerakan harga tandan buah segar (TBS). Sepekan terakhir harga CPO turun dan tren itu menular ke harga jual TBS petani.

Elaeis.co melakukan pemantauan harga jual TBS produksi petani dari mulai Provinsi Aceh sampai Sumatera Selatan (Sumsel) dalam dua hari terakhir. Semua narasumber yang dihubungi membenarkan melorotnya harga jual TBS produksi petani.

“Di tempat saya di Aceh Timur turun drastis hari ini. Misalnya di PT Anugrah Fajar Rezeki, tanggal 15 Desember turunnya cuma Rp 40. Tapi hari ini harga TBS turun lagi Rp 150,” kata Usman Muhamad, anggota DPD Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Aceh Timur.

Ir Netap Ginting, Ketua APKASINDO Subulusalam, menyebutkan, sejumlah pabrik kelapa sawit (PKS) di Kabupaten Singkil dan Kota Subulussalam menurunkan harga TBS sebesar Rp 200 dari sebelumnya. “Di PT Global Sawit Semesta (GSS), PT Bangun Sempurna Lestari (BSL), dan PT Singkil Sejahtera Makmur (SSM), harga TBS saat ini Rp 2.680/kg,” sebutnya.

Fauzi Yahya dari APKASINDO Aceh Jaya, menyebutkan, harga TBS di PKS Batee Puteh milik PT Agro Sinergi Nusantara saat ini turun Rp 100 menjadi Rp 2.485/kg.

Situasi serupa terjadi di Sumatera Utara. Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perkebunan Inti Rakyat (Aspek-PIR) Sumut, Syarifuddin Sirait, mengatakan, dua hari lalu harga cuma turun Rp 50 menjadi Rp 3.100/kg. “Namun hari ini turun Rp 150 lagi, terjun bebas di Kecamatan Pasir Mandoge, Kabupaten Asahan,” ujarnya.

Harga di tingkat pengepul di Kecamatan Huristak, Kabupaten Padang Lawas (Palas), juga turun Rp 150 dari harga pekan lalu. “Hari ini Rp 2.650/kg, minggu lalu masih Rp 2.800/kg,” kata Caisar Muda Hasibuan, anggota DPD Asosiasi Sawitku Masa Depanku (SAMADE) Palas. 

Harga TBS di Riau umumnya turun Rp 150 sampai Rp 200 dari harga puncak yang mencapai Rp 3.400/kg. “Kalau harga di tingkat ram di Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak, rata-rata turun menjadi Rp 3.050/kg,” kata Yasmin Dabuke, anggota SAMADE Siak.

Di Jambi, penurunan harga TBS tercatat antara Rp 80 sampai Rp 200 dibanding sebelumnya. Heri, anggota SAMADE Tebo, menyebutkan, harga di PT RAU Tebo turun Rp 160 menjadi Rp 2.880/kg. Ibrahim Siagian, anggota SAMADE lainnya menyebutkan di PKS PT SBPU-NIASO turun Rp 80 menjadi Rp 3.165/kg. Lalu di PT Rudi Agung turun Rp 200 menjadi Rp 3.050/kg.

Adin salihin, petani sawit yang tinggal di perbatasan Sumsel dan Jambi menyebutkan, harga TBS di PT Bukit Bintang Sawit (BBS) di Desa Sengeti, Kecamatan Sekernan, Jambi, turun Rp 100 menjadi Rp 3.320/kg. “Kami para petani di tiga kecamatan di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumsel, sering menjual harga TBS ke Jambi jika harga di sini tak memuaskan,” jelasnya.

Di Musi Banyuasin sendiri harga TBS juga umumnya turun. Seperti di PT Bayung Agro Sawit (BAS), turun dari Rp 2.945/kg menjadi Rp 2.845/kg, PT Musim Mas (MAS) dari Rp 3.160/kg menjadi Rp 3.035/kg, Ram MEKAR JAYA dari Rp 3.130/kg menjadi Rp 3.030/kg, PT Palma Abadi dari Rp 3.250/kg menjadi Rp 3.210/kg, PT Angso Duo Sawit (ADS) dari Rp 3.295 menjadi Rp 3.105/kg.

Petani lain, Ajir T Girsang menyebutkan, harga TBS di PT Tunas Baru Lampung (TBL) yang ada di Desa Sukomulyo, Kecamatan Kumbang, Kabupaten Banyuasin, turun Rp 80 menjadi Rp 3.090/kg. 


 

Komentar Via Facebook :