https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Dari Jeruk, Beralih ke Sawit

Dari Jeruk, Beralih ke Sawit

Tolen Ketaren (dok. pribadi)


Medan, Elaeis.co - Seperti kebanyakan masyarakat Kabupaten Karo, Sumatera Utara, lainnya, Tolen Ketaren punya kebun jeruk dan jadi sumber penghasilan utama keluarganya. Profesi itu lama dijalaninya, hingga di tahun 2010 booming kelapa sawit membuatnya 'pindah ke lain hati'.

Kampung halaman ditinggalkan, dia mandah ke Riau dan menjadi petani sawit swadaya. "Karena modal nekat dan semangat, saya tanam bibit sawit yang entah dari mana asalnya," kata Tolen, yang kini dipercaya sebagai Ketua Umum DPP Asosiasi Sawitku Masa Depanku (SAMADE), Kamis (17/6).

Tiga tahun berlalu, hasil kebun sawitnya ternyata sangat mengecewakan. Ia tak tahu kebunnya mau diapakan. "Sampai suatu ketika Pak Taufik Caesar Hidayat dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan menyarankan saya agar me-replanting seluruh tanaman sawit yang tak jelas sumber benihnya tersebut,' katanya.

Nasehat itu dituruti, kebunnya diganti dengan bibit sawit yang tersertifikasi dan jelas asal-usulnya. "Biarlah agak mahal sedikit, ketimbang saya harus menahan kerugian selama 25 tahun gara-gara bibit yang tak jelas," kata dia.

Meski bibitnya pilihan, dia tetap  memberikan perawatan maksimal untuk menghalau ancaman hama dan penyakit. "Saya tahu, tiga atau lima tahun pertama adalah masa kritis yang memungkinkan tumbuhnya ganoderma dan munculnya kumbang tanduk atau oryctes," katanya.

Menurutnya, ganoderma bisa saja menular dari kebun sawit petani lain. Atau, dari akar tanaman sawit yang sudah ditebang. "Proses replanting yang tidak serentak berpotensi menimbulkan ganoderma dan oryctes," katanya.

"Itu sebabnya saat mau replanting sebagai bagian dari PSR, proses land clearing atau pembersihan lahan harus benar-benar maksimal agar menutup kemungkinan munculnya ganoderma," sambungnya.

Kini Tolen mulai menikmati hasil kebun sawitnya. Tetapi ia tetap memperhatikan perkembangan tanaman sekaligus mewaspadai kemungkinan munculnya dua musuh utama sawit itu.

Komentar Via Facebook :