Jakarta, Elaeis.co - Sejumlah petani mengeluh ke Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman. Daun tanaman sawit mereka banyak yang rusak akibat hama sehingga terancam mati.

Mendengar keluhan itu, Rosman langsung meminta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Babel segera turun ke lapangan dan menginvestigasi apa yang sebenarnya terjadi pada tanaman sawit petani. Kondisi tersebut dikhawatirkan bisa menyebabkan menurunnya kualitas produksi para petani. Tindak lanjut ke lapangan juga untuk melakukan upaya pengendalian dan penanganan agar tidak meluas.

Ahli Muda Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) UPTD Balai Proteksi Tanaman Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Babel, Hendra Kusnadi mengatakan, pihaknya segera turun ke lapangan melihat secara langsung apa yang terjadi pada tanaman sawit milik para petani.

“Terlebih dahulu kami akan berkoordinasi dengan instansi terkait di kabupaten. Hal ini dilakukan agar terjadi sinkronisasi dan petugas lapangan sebagai pendamping juga mengetahuinya,” katanya, dikutip Babelprov.go.id.

Menurutnya, identifikasi, pengamatan keadaan serangan organisme pengganggu tumbuhan, maupun pembinaan, akan dilakukan bersama dengan instansi teknis di daerah. “Kondisinya bisa berbeda-beda antar petani maupun antar lokasi. Berdasarkan hasil identifikasi itu, nanti akan dibuat rekomendasi dan tindak lanjut apa yang harus dilakukan,” jelasnya.

Dugaan sementara, tanaman sawit petani mengalami penyakit karat daun (Red Rust) pada tajuk kelapa sawit yang disebabkan oleh ganggang hijau (Cephaleorus Virescens Kunze). Jika itu yang terjadi, pengendaliannya dapat dilakukan dengan penunasan yang teratur, pengendalian menggunakan fungisida, serta pengendalian inang alternatif.

“Ini masih dugaan sementara. Dan untuk memastikan apakah memang benar tanaman sawit para petani ini mengalami karat daun, kami akan segera turun ke lapangan melihat secara langsung apa yang terjadi dan melakukan penelitian. Setelah dipastikan, kami akan membantu petani apa yang harus dilakukan,” tukasnya.

“Kepada para petani, silahkan sampaikan keluhannya, kami siap menerima laporan kapan saja dan akan membantu penanganannya,” tambahnya.