Berita / Serba-Serbi /
Daya Beli Petani Kelapa Sawit Belum Membaik
Bengkulu elaeis.co - Tingkat penjualan kendaraan roda 4 di Provinsi Bengkulu menjadi salah satu indikator daya beli petani kelapa sawit di daerah itu.
Saat ini, menurut Sales Honda Arista Bengkulu, Hendro, daya beli petani kelapa sawit belum membaik meskipun harga tandan buah segar (TBS) telah menyentuh Rp 2.000/kg.
Sales Honda Arista Bengkulu, mengaku, penjualan kendaraan roda 4 di Bengkulu belum menunjukkan angka yang menggembirakan beberapa bulan terakhir. Hal ini selain dipicu oleh pandemi Covid-19, juga dipengaruhi kondisi ekonomi akibat perang Rusia dan Ukraina.
"Untuk saat ini belum ada kenaikan penjualan karena situasi ekonomi global belum membaik," kata Hendro, kemarin.
Menurutnya, kondisi ekonomi global yang belum membaik secara langsung telah mempengaruhi daya beli masyarakat khususnya petani kelapa sawit. Padahal petani kelapa sawit menjadi salah satu kelompok yang rutin membeli kendaraan roda 4 di Bengkulu selama ini.
"Daya beli petani sawit belum normal meskipun harga sawit membaik," tuturnya.
Ia menduga, petani kelapa sawit saat ini sedang wait and see. Jika kondisi ekonomi dirasa sudah cukup stabil, barulah mereka berani membelanjakan uang di luar kebutuhan pokok.
"Ekonomi sedang tidak menentu, jadi banyak yang berjaga-jaga. Urusan membeli kendaraan dilakukan kalau situasi sudah membaik," ujarnya.
Ia memperkirakan penjualan mobil akan membaik jika harga TBS bisa menyentuh Rp 3.000/kg. Sama seperti tahun lalu hingga awal tahun ini di mana banyak petani kelapa sawit membeli kendaraan baru.
"Konsumsi petani kelapa sawit tinggi ketika harga TBS sawit meningkat. Indikator penentu konsumsi petani itu ya harga komoditas, kalau harganya turun maka konsumsi juga menurun," tutupnya.
Komentar Via Facebook :