https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

DBH Sawit Harus Kembali untuk Perbaikan Kehidupan Petani

DBH Sawit Harus Kembali untuk Perbaikan Kehidupan Petani

Pengamat Kebijakan Publik Prodi Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana Universitas Lancang Kuning, M Rawa El Amady. Foto: Syahrul/Elaeis


Pekanbaru, elaeis.co - Peraturan Pemerintah (PP) mengenai Dana Bagi Hasil (DBH) Sawit telah diterbitkan dan ditandatangani oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Hal ini pun disambut baik oleh Gubernur Riau, Syamsuar.

Dimana rencananya, dana ini akan diutamakan untuk pembangunan infrastruktur, pendidikan dan juga kesehatan.

"Pemanfaatannya tentu yang kita prioritaskan untuk infrastruktur, pendidikan dan kesehatan. Harapan saya, nanti bupati dan walikota juga punya pandangan yang sama," ujar Syamsuar, Rabu (26/7) kemarin.

Namun, menurut Pengamat Kebijakan Publik Prodi Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana Universitas Lancang Kuning, M Rawa El Amady, seharusnya DBH sawit harus dikembalikan untuk perbaikan kehidupan petani kelapa sawit. "Kalaupun untuk infrastuktur harusnya infrastruktur  untuk memperlancar usaha produksi, dan distribusi," bebernya kepada elaeis.co, Kamis (27/7).

Lanjutnya, salah satu hal yang penting yang tengah dihadapi petani sawit adalah mahalnya pupuk. Oleh sebab itu, DBH ini harus diarahkan kepada subsidi pupuk bagi petani perorangan yang kebunnya di bawah 25 hektar.

Selain itu, yang tak kalah penting adalah bidang pendidikan. Sebenarnya, kata Rawa, sudah ada beasiswa bagi anak petani sawit melalui BPDPKS. Maka yang perlu dipikirkan adalah infrastruktur sekolah dasar dan menengah di desa-desa  yang banyak petani sawitnya.

"Kalau di bidang kesehatan, yang diperlukan adalah melengkapi sarana dan prasara kesehatan dan membayar iuran BPJS bagi keluarga petani sawit," harapnya lagi.

Kemudian, Rawa juga mengatakan yang perlu diperhatikan adalah agar penggunaan dana ini dilakukan secara transparan. Hal ini agar tidak ada penyalahgunaan atau dikorupsi sehingga bukan memperkaya pejabat di Riau.

"Infrastuktur yang dibutuhkan petani sawit ini perbaikan jalan, jembatan, terkhusus di daerah perkebunan," tegasnya.

"Harus ada upaya perlindungan harga bagi petani sawit, karena selama ini harga sangat rendah dan petani tidak bisa menjual langsung ke pabrik. Usulan saya agar  gerakan membangun pabrik mini sawit dipercepat. atau buat pabrik khusus  untuk petani sawit," imbuhnya.

Komentar Via Facebook :