Bengkulu, elaeis.co - Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu, Dempo Xler meminta pemerintah serius dan fokus mencarikan solusi dari permasalah konflik agraria yang sering terjadi di Bengkulu.

Politisi Partai Amanat Nasional ini mengatakan bahwa konflik agraria ini bagaikan bola es, yang terus membesar, banyak sekali kasus yang terjadi tapi yang mencuat hanya sebagian saja. 

Menurut Dempo, apabila permasalahan ini terus dibiarkan dan tidak segera diselesaikan pemerintah pusat dan daerah, maka konflik ini akan terus terjadi dan selalu ada korbannya.

"Hingga sampai saat ini, konflik agraria di Bengkulu terus ada dan banyak, bahkan merata di berbagai daerah. Yang terbaru dan masih terus menjadi pembahasan saat ini kejadian di Kabupaten Mukomuko, Bengkulu Tengah dan Seluma," kata dia kepada elaeis.co, Sabtu (21/5).

Sebetulnya, kata Dempo, selama ini masyarakat atau para petani tidak menolak investasi masuk ke daerah mereka. Tetapi, investasi yang punya dampak pada pembangunan daerah dan membawa kesejahteraan bagi warga sekitar.

Dempo mengatakan konflik sering terjadi di Bengkulu karena banyaknya lahan yang dikelola oleh perusahaan melalui hak guna usaha (HGU).

"Ada HGU terlantar yang tidak jelas peruntukannya. Ketika dikelola warga (kemudian), tiba-tiba diambil perusahaan. Gara-gara HGU terlantar itu, jangankan konflik dengan perusahaan, konflik antar warga pun kadang kerap terjadi karena perebutan lahan. Maka itu, harus ada tindakan tegas dari pemerintah," pungkasnya.