https://www.elaeis.co

Berita / Lingkungan /

Desa Rawan Karhutla di Riau Menurun, Berapa Jumlahnya?

Desa Rawan Karhutla di Riau Menurun, Berapa Jumlahnya?

Kepala BPBD Riau Edy Afrizal. Ist


Pekanbaru, elaeis.co - Potensi kebakaran hutan dan lahan di Riau semakin sedikit. Masyarakat desa juga mulai sadar dengan akibat dari karhutla tersebut.

Hal itu membuat jumlah desa di Riau yang masuk dalam kategori desa rawan karhutla menurun.

Kepala BPBD Riau M Edy Afrizal mengatakan, penurunan jumlah desa rawan karhutla didapat dari proses pendampingan, pengawasan, serta upaya penyadaran dalam waktu tidak pendek. 

Menurut Edy, meski hasilnya belum maksimal, turunnya jumlah desa rawan karhutla di Riau, menjadi bukti bahwa tingkat kesadaran masyarakat soal bahaya karhutla sudah semakin baik.

“Dalam catatan kami, dari sebelumnya ada 300-an desa yang masuk dalam desa rawan Karhutla sekarang sudah turun menjadi 200-an desa,” ujar Edy, di Pekanbaru, Minggu (3/4/2022).

Dari jumlah desa tersebut, beberapa desa di kabupaten dan kota bahkan sudah menyusun anggaran sendiri, untuk pengadaan peralatan pemadaman Karhutla melalui sumber-sumber dana yang mereka miliki.

"Dengan adanya peralatan tersebut, pasti lah memudahkan, dan membuat pihak desa bisa bergerak leluasa dalam upaya pemadaman api, jika ada lahan yang terbakar," kata Edy.

Edy menjelaskan, ketersediaan dan kesiapsiagaan sarana dan prasarana pendukung dalam penanganan Karhutla, khususnya di Provinsi Riau, secara umum masih perlu menjadi perhatian bersama.

Apalagi dengan bantuan peralatan yang mumpuni, canggih, akan memudahkan tim dan masyarakat untuk mengatasi persoalan api di lahan terbakar, agar tidak cepat menyebar.

"Sangat tidak mungkin upaya pemadaman api di lahan terbakar hanya menggunakan tenaga, berbekal ranting-ranting kayu. Harus menggunakan peralatan yang canggih," kata dia.

Menurut Edy, kunci utama dari semua itu, bagaimana semua pihak bisa memberikan respon cepat jika terjadi karhutla di daerah masing-masing. 

“Kami percaya kecepatan dan ketepatan informasi mengenai bencana ini, harus direspon secara cepat,” jelasnya.

Sebelumnya, Pemprov Riau secara resmi menetapkan status siaga darurat bencana penanggulangan Karhutla tingkat provinsi.

Penetapan status siaga darurat bencana penanganan Karhutla di Provinsi Riau mulai berlaku sejak 21 Maret-30 November 2022, sesuai dengan SK Nomor: Kpts. 653/III/2022.

“Status ini ditetapkan setelah ada 3 daerah di Riau yang lebih dulu menetapkan status yang sama,” kata Edy.

Adapun ketiga daerah yang lebih dulu menetapkan status siaga darurat penanggulangan Karhutla, yakni Kabupaten Pelalawan, Kepulauan Meranti dan Bengkalis.

 

Komentar Via Facebook :

Berita Terkait :