Berita / Sumatera /
Di 2022 Produksi Sawit Sumbar Naik 6,5 Persen, di 2023 Cenderung Merosot
Padang, elaeis.co - Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Jufri Nur membenarkan produksi kebun kelapa sawit pada 2022 lalu meningkat di daerah itu. Jika dibandingkan dengan 2021 terjadi kenaikan sebesar 6,5%.
"Kalau merujuk data BPS memang produksi 2022 tercatat 674.000 ton. Naik dari tahun lalu," terangnya kepada elaeis.co, Kamis (31/8).
Baca Juga: Besok, DPRD Inhu 'Hearing' dengan PT Inecda
Menurut Jufri, produksi tahun lalu memang tengah bagus sehingga hasilnya juga cukup memuaskan.
Meski ada prediksi bahwa produksi akan terus meningkat di 2023 ini, namun Jufri tak memungkiri sejak beberapa bulan belakangan ini produksi cenderung merosot. Ia menduga perihal ini difaktori perubahan cuaca yang saat ini tengah memasuki musim kemarau.
Baca Juga: Pernah Dikunjungi Jokowi, Kondisi Jalan yang Parah di Daerah Ini Memukul Nilai Jual Sawit
"Intensitas hujan belakangan ini cukup rendah. Sehingga kondisi kebun kering," paparnya.
Bukan hanya itu, tingginya biaya untuk pemeliharaan tanaman kelapa sawit juga berdampak negatif. Misalnya harga pupuk yang tinggi hingga petani mensiasati dengan mengurangi jadwal pemupukan.
Baca Juga: 22 Perusahaan Kelapa Sawit di Riau Ajukan Pelepasan Kawasan Hutan
Meski begitu, imbuh Jufri, saat ini harga kelapa sawit di Sumbar terus membaik. Pekan lalu harga penetapan Dinas Perkebunan Sumbar mengalami kenaikan sehingga menjadi Rp2.495,48/kg. Sementara untuk harga petani swadaya masih berkutat di angka Rp2.000/kg.
Komentar Via Facebook :