https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Di Bengkulu Selatan, Harga Sawit Rp1.200/Kg

Di Bengkulu Selatan, Harga Sawit Rp1.200/Kg

Ilustrasi-tandan buah segar kelapa sawit milik petani di Kabupaten Siak, Riau. (Sahril/Elaeis)


Bengkulu, elaeis.co - Dua pabrik minyak sawit mentah atau CPO di Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, kembali membeli TBS sawit dari petani. 

Walau begitu, sejauh ini harga yang ditetapkan kedua pabrik tersebut belum mendongkrak penghasilan petani sawit di sana. Sebab harga jual masih dibawah Rp2 ribu per kilogram. 

Harga itu sangat beda jauh dengan harga dua bulan lalu yang mencapai Rp2.900/kg. Tentunya kondisi saat ini membuat para petani kelapa sawit di sana makin tersiksa. Sebab, duit yang dihasilkan dari penjualan TBS tidak seimbang dengan biaya panen dan ongkos angkut yang dikeluarkan oleh petani.

Reza (51), salah satu petani asal Kecamatan Pino Raya, Bengkulu Selatan mengatakan, dengan kondisi harga saat ini, tidak seimbang dengan biaya operasional yang dikeluarkannya.

"Kalau saat ini, hasil panen hanya 1 ton, itu duitnya dibagi dua dengan pekerja. Sebab upah panen, upah angkut sawit atau biaya operasional lainnya masih kayak dulu-dulu. Sementara harga sawit dibeli pengepul (toke) hanya Rp1.200 per kilogram," kata dia saat berbincang dengan elaeis.co, Kamis (9/6).

"Belum lagi pupuk yang makin mahal. Sekarang harga TBS sangat murah, bahkan kemarin banyak pabrik menyetop sementara pembelian sawit dari tengkulak. Tentu kalau kayak gitu ceritanya, petani yang menderita," tambahnya.

Sementara itu, Manajemen RAMP Sawit di Kecamatan Pino Raya, Juliko mengaku sejak PKS kembali membeli TBS sawit, pihaknya juga kembali membuka ruang penjualan TBS dari masyarakat namun terbatas. 

Dia pun berharap, agar TBS masyarakat Bengkulu Selatan bisa tetap bersaing dengan TBS dari luar. Sawit yang dipanen betul-betul harus sesuai dengan permintaan PKS. Jika tidak, sewaktu-waktu PKS dapat menurunkan harga secara drastis dengan alasan kualitas TBS yang tidak maksimal. 

"Harga beli ke petani menyesuaikan harga beli pabrik, pokoknya masih dibawah Rp2 ribu per kilogram," pungkasnya.

Komentar Via Facebook :