https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Di Daerah Ini Ram Lebih Disukai Petani Ketimbang PKS

Di Daerah Ini Ram Lebih Disukai Petani Ketimbang PKS

Surianto, petani sawit di Kecamatan Rawas Hilir, Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumsel, mengawasi pengangkutan TBS miliknya (Dok. pribadi)


Palembang, Elaeis.co - Kalau ditanya, petani sawit plasma umumnya memilih menjual tandan buah segar (TBS) ke pabrik kelapa sawit (PKS) ketimbang ke ram atau toke sawit.

Namun petani plasma di Kecamatan Rawas Hilir, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Provinsi Sumatera Selatan, adalah pengecualian. Mereka lebih suka menjual TBS ke ram ketimbang ke PKS. 

"Di daerah ini ada lebih 10 ram, dan semua pasang harga TBS lebih tinggi dibanding harga di sejumlah PKS," kata Surianto, petani sawit plasma Rawas Hilir, kepada Elaeis.co, Kamis (14/10/2021).

Persaingan yang terjadi justru antara ram versus ram, bukan dengan PKS. Pemilik ram, katanya, semakin senang ketika tahu yang menjual TBS adalah petani sawit plasma.

"Seperti saya dan teman-teman yang tergabung di KUD Sumber Rezeki, pasti harga yang terbaik diberi pemilik ram. Begitu juga yang dialami petani plasma lainnya, TBS mereka selalu ditunggu pemilik ram," katanya. 

Surianto dan petani sawit yang tergabung dalam KUD Sumber Rezeki adalah petani plasma dari salah satu perusahaan sawit swasta nasional. Namun mereka memilih untuk menjual ke ram karena tak terima dengan sikap manajemen perusahaan tersebut.

"Sawit kami kan tahun tanam 1995 atau 1996, artinya sudah 25 tahun lebih umurnya. PKS kasih harga TBS sesuai dengan usia tanam sawit, sementara pemilik ram gak perduli berapa usianya. PKS bayar lebih murah, tentulah kami ke ram. Kalau pemilik ram tahu TBS- punya petani plasma, langsung dikasih harga untuk sawit umur 10-20 tahun," bebernya.

Ia mengaku pernah didatangi oleh salah satu petinggi pabrik inti tersebut untuk mempertanyakan penjualan TBS petani sawit. "Langsung saja saya katakan ke bapak manejer itu, harga TBS dari pabrik enggak kena di kami, ram lebih tinggi kasih harga," ucapnya. 

Penyebab lain petani enggan menjual ke PKS adalah lambatnya pembayaran.

"Uang TBS petani bisa setengah bulan baru diserahkan PKS. Sementara ram bayar kontan. Ada barang, ada uang. Dengan uang itu kami bisa beli pupuk, beli kebutuhan hidup. Lah, kalau harus menunggu setengah bulan dari PKS, payahlah," tandasnya.


 

Komentar Via Facebook :