https://www.elaeis.co

Berita / Serba-Serbi /

Di Desa ini, Yang Punya Kebun dan Pemanen Sama-sama Happy

Di Desa ini, Yang Punya Kebun dan Pemanen Sama-sama Happy

Kepala Desa Rambah Muda, Rian Denny Setiawan (Dok. pribadi)


Pasirpangaraian, Elaeis.co - Tingginya harga tandan buah segar (TBS) sangat disyukuri oleh para petani, tak terkecuali di Kabupaten Rokan Hulu, Riau. Saat ini penghasilan mereka dari kebun sawit lebih besar dari sebelumnya. 

“Alhamdulillah, sejauh ini sudah sangat tertolong petani kita dengan bagusnya harga sawit. Di awal pandemi memang sempat sedih. Karena dengan ketidakstabilan harga sawit, ekonomi masyarakat di sini juga sempat tersendat,” kata Kepala Desa Rambah Muda, Kecamatan Rambah Hilir, Rian Denny Setiawan kepada Elaeis.co, Kamis (14/10/2021).

Kepala desa termuda di Riau itu melanjutkan, efek tingginya harga sawit juga ikut dirasakan buruh yang bekerja di kebun kelapa sawit. Upah mereka jadi lebih besar dari biasanya.

“Mungkin sekitar 7 bulanan terakhir harga sawit bagus, sekarang malah paling tinggi harganya. Nah, yang manen sawit juga dapat upah lebih dari pemilik kebun, jadi ya sama-sama senang,” ucapnya.

"Untuk upah tukang panen tergantung yang punya kebun. Biasanya setiap panen diupah 100 ribu, sekarang karena harga TBS naik, upahnya tambah jadi 130 ribu sampai 150 ribu," imbuhnya.

Saat ini, katanya, banyak petani yang ingin menambah kebun sawit mereka. Padahal sebelumnya banyak yang sudah sempat menawarkan kebunnya ke mana-mana.

“Akhirnya kan enggak jadi jual-jual ladang, malah orang cari ladang sekarang. Akibatnya, sekarang ladang jadi makin mahal. Yang biasanya pasarannya Rp 100 juta, sekarang sudah Rp 120 juta. Ya namanya harga sawit lagi tinggi, otomatis harga jual kebunnya juga tinggi,” tukasnya.


 

Komentar Via Facebook :