https://www.elaeis.co

Berita / Serba-Serbi /

Di Kota Ini Tarawih Bisa Sampai 100 Rakaat, Kok Bisa ?

Di Kota Ini Tarawih Bisa Sampai 100 Rakaat, Kok Bisa ?

Ilustrasi shalat berjamaah (MADAREE TOHLALA/AFP/Getty Images)


Jakarta, Elaeis.co - Jika umumnya kaum muslimin melaksanakan shalat Tarawih 11 atau 23 rakaat, umat Islam di Kota Tarim, Hadhramaut, Yaman, bisa shalat Tarawih hingga 100 rakaat dalam satu malam.

Kota Tarim terkenal dengan keilmuan dan kerohaniannya di Yaman. Kota yang subur ini merupakan pusat berkumpulnya ulama-ulama besar ahli fikih dan pusat dari berbagai disiplin ilmu agama.

Bagi masyarakat kota ini, jelang masuknya bulan Ramadhan mereka selalu disibukkan dengan pengajian untuk Tarhib atau menyambut kedatangan tamu agung tersebut. Dan ketika bulan Ramadhan tiba, keadaan Kota Tarim berubah 180 derajat. Siang menjadi malam dan suasana malam menjadi siang.

Seperti dilansir Sindonews.com, aktivitas jual beli dan transaksi lainnya dilakukan warga Tarim pada malam hari sampai menjelang terbit fajar. Pasar dan aneka toko semuanya buka di malam hari. Sedikit sekali yang bisa ditemui dari selepas shalat Subuh sampai Zuhur karena kebanyakan orang beristirahat.

Perbedaan lain Kota Tarim dengan kota Islam lainnya di dunia adalah dalam pelaksanaan shalat Tarawih. Jika biasanya Tarawih dilaksanakan serentak usai shalat Isya, di Tarim shalat Tarawih berjamaah digelar mulai pukul 21.00 waktu setempat hingga menjelang Subuh.

Tarawih tidak dilakukan serentak di semua masjid. Masjid Jamal Al-Lail, Masjid Sahl, dan Masjid Bir, misalnya, konsisten menggelar sholat Tarawih pukul 21:00 sampai 22:00 waktu setempat. Sementara Masjid Ba 'Alawi memulai Tarawih pada pukul 23:00 malam. Masjid lainnya, seperti Masjid Al-Muhdhar memulainya pada pukul 00:30. Jamaah di Masjid Jamik Tarim memulai Tarawih pada pukul 01:30.

Praktis shalat Tarawih di Tarim baru berakhir pukul 02:30 waktu setempat. Jadi, dalam semalam seseorang bisa melakukan shalat Tarawih sampai 100 rakaat, jika mau dan mampu.

Kebanyakan masyarakat muslim Tarim menyempatkan istirahat sebelum masuknya waktu shalat Isya untuk menambah gairah dan semangat menjalankan ibadah shalat Tarawih berjamaah.

(Reportase Muhammad Fathullah Ishak, mahasiswa tingkat 2 Universitas Al-Ahgaff Tarim Hadhramaut)

 

 

Komentar Via Facebook :