https://www.elaeis.co

Berita / Serba-Serbi /

Di Sentra Sawit pun Minyak Goreng Mahal

Di Sentra Sawit pun Minyak Goreng Mahal

Minyak goreng kemasan dipajang di salah satu swalayan di Pekanbaru (Elaeis.co, Bayu)


Pekanbaru, Elaeis.co - Harga minyak goreng semakin mahal di berbagai daerah seiring dengan terus naiknya harga sawit sebagai bahan bakunya. Kenaikan harga minyak goreng bahkan juga terjadi di daerah penghasil sawit seperti di Kabupaten Rokan Hilir, Riau.

Dewi, ibu rumah tangga di Desa Ujung Tanjung, Kecamatan Tanah Putih, termasuk yang mengeluh akibat naiknya harga minyak goreng. Menurutnya, sudah beberapa pekan terakhir harga minyak goreng terus berubah.

“Naik terus sejak harga sawit mahal. Kalau sekarang harga minyak goreng rata-rata sudah di atas Rp 35.000 per dua liternya,” kata Dewi kepada Elaeis.co, Senin (8/11).

Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar (Disperindagsar) Kabupaten Rokan Hilir mencatat harga minyak goreng di Kota Bagansiapiapi saat ini sudah mencapai Rp19.000/liter. Padahal sebelumnya harga minyak goreng di kisaran Rp16.000/liter. 

"Terkait kenaikan harga minyak goreng ini kita sudah mengecek langsung ke sejumlah pasar. Kita juga telah berkoordinasi dengan distributor terkait," kata Plt Kabid Perdagangan Disperindagsar Rohil, Delta Norantika. 

Berdasarkan koordinasi itu terungkap bahwa harga minyak goreng di tingkat distributor memang sudah mengalami kenaikan sejak beberapa waktu terakhir. 

"Distributor mengambil minyak goreng di Kota Dumai dengan harga Rp16.800/liter, itu di luar pajak. Ditambah nanti biaya bongkar muat dan lainnya, jadi eceran dijual Rp 17.300/liter dan sampai di warung harganya sudah Rp 19.000/liter," terangnya.

Di Pekanbaru, ibukota Provinsi Riau, minyak goreng juga mengalami kenaikan antara Rp 1.000 hingga Rp 3.000/kg. “Yang curah maupun kemasan sama-sama naik,” kata Asih, salah seorang pedagang di Kelurahan Air Putih, Kecamatan Tuah Madani, Pekanbaru.

Salah seorang warga, Ellisa Agri Elfadina, mengaku kenaikan tersebut cukup membebani belanja bulanan. Namun dia belum berniat mencari alternatif penggganti karena sudah terbiasa menggunakan minyak goreng.

"Walaupun harganya naik, ya tetap dibeli. Minyak lain pun di sini payah mencarinya, harganya juga mahal," katanya.

Dia juga mengaku khawatir rasa masakannya akan berbeda jika menggunakan minyak nabati lain. "Sudah biasa pakai minyak goreng sawit, kalau diganti takutnya gak enak pula rasanya. Ya mending beli minyak goreng yang biasa saja,"ujarnya. 


 

Komentar Via Facebook :