https://www.elaeis.co

Berita / Bisnis /

Di Tengah Pandemi, Perusahaan Sawit Ini Cetak Laba Triliunan

Di Tengah Pandemi, Perusahaan Sawit Ini Cetak Laba Triliunan

Jajaran direksi dan komisaris PT SMART Tbk : Komite Audit Ketut Sanjaya (kiri), Wakil Direktur Utama Jimmy Pramono (kedua dari kiri), Komisaris Independen Susiyati B. Hirawan (tengah), Direktur Gianto


Jakarta, Elaeis.co - Pandemi sudah berlangsung hampir dua tahun. Di saat banyak sektor usaha goyang dan terpaksa melakukan PHK besar-besaran, industri perkebunan sawit di Indonesia justru semakin berkibar.

Perusahaan perkebunan kelapa sawit swasta nasional, PT Sinar Mas Agro Resources and Technology (SMART) Tbk, misalnya, berhasil membukukan laba trilyunan selama pandemi.

Berdasarkan data yang diterima Elaeis.co, kemarin, penjualan bersih SMART tumbuh 15% di kuartal pertama 2021 atau mencapai lebih dari Rp 1 triliun dibandingkan periode tahun sebelumnya. Total penjualan yang berhasil dibukukan mencapai Rp 11,10 triliun. Pihak SMART menyebutkan akan membagikan deviden final sebesar Rp 160  per lembar saham.

Wakil Direktur Utama sekaligus Corporate Secretary Perseroan, Jimmy Pramono, mengatakan, keuntungan yang diraih seiring dengan kenaikan harga jual rata-rata selama periode berjalan. 

“Sejalan dengan hal itu, laba usaha dan EBITDA meningkat signifikan menjadi masing-masing Rp 574 miliar dan Rp 1,08 triliun. SMART juga mencatat laba bersih sebesar Rp 250 miliar dari posisi sebelumnya rugi bersih sebesar Rp 1,41 triliun pada periode yang sama tahun lalu,” beber Jimmy.

Produksi kebun sawit meningkat signifikan karena didukung oleh kondisi cuaca yang baik. Menurutnya, perusahaan bertekad untuk meningkatkan keunggulan kompetitifnya melalui inovasi yang mutakhir dan praktik-praktik sawit yang berkelanjutan.

Ia menjelaskan, per 31 Maret 2021, luas area tertanam perseroan mencapai 137.600 hektar, terdiri dari 106.300 hektar area inti dan 31.300 hektar area plasma.

“Dari total area tertanam tersebut, sekitar 95% telah menghasilkan. Selama kuartal pertama tahun 2021, perseroan memanen 670 ribu ton tandan buah segar (TBS), tumbuh 12% dibandingkan panen kuartal pertama tahun 2020,” ungkapnya.

Semua TBS itu diolah di 16 pabrik kelapa sawir (PKS) milik SMART dengan total kapasitas 4,35 juta ton per tahun. Pihaknya memproduksi minyak sawit (CPO) dan inti sawit (PK)  masing-masing sebesar 152 ribu ton dan 40 ribu ton pada kuartal yang sama. “Tingkat ekstraksi minyak sawit adalah 21,2% sedangkan tingkat ekstraksi inti sawit mencapai 5,6%,” jelasnya.

Manajemen SMART optimis dengan prospek minyak sawit ke depan mengingat pasokan minyak nabati global saat ini sangat terbatas, terutama dipengaruhi oleh kondisi cuaca kering di Amerika Selatan dan belahan dunia lainnya. 

Pihaknya memprediksi ketatnya pasokan akan terus berlanjut sepanjang tahun ini. Namun dengan bergulirnya program vaksinasi Covid-19 secara global, SMART optimis permintaan minyak nabati tetap kuat, baik dari sektor pangan maupun energi. “Namun kami tetap waspada dan senantiasa memantau perkembangan pandemi Covid-19,” kata Jimmy.

Komentar Via Facebook :