Meulaboh, elaeis.co - Para petani sawit swadaya di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, sudah melihat kebiasaan buruk para pengusaha sawit yang gampang menganjlokan harga tandan buah segar (TBS) saat ada tekanan kebijakan namun malas menaikan harga saat ada perbaikan  kebijakan.

"Karena itu saya dan Pak Abdul Manaf tadi sudah bersepakat untuk saling tukar informasi terkait perubahan harga pembelian TBS di tingkat pabrik kelapa sawit," kata Hasan Basri kepada elaeis.co, Selasa (24/5/2022) sore.

Hasan Basri adalah Ketua DPD Asosiasi Sawitku Masa Depanku (SAMADE) Kabupaten Aceh Barat, sementara Abdul Manaf adalah Ketua DPD Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Aceh Barat.

Hasan Basri menyebutkan awal kesepakatan itu terbangun saat Abdul Manaf bersilaturahmi dengan dirinya dan sejumlah pengurus SAMADE Aceh Barat.

Hasan Basri tentu bahagia dengan kunjungan dan kesepakatan yang dibangun dengan Apkasindo Aceh Barat.

Ia menilai kunjungan dan kesepakatan lisan yang dibangun di antara kedua belah pihak sebagai tonggak penguatan posisi petani sawit swadaya di Aceh Barat.

Abdul Manaf yang dihubungi secara terpisah mengakui adanya kesepakatan lisan dengan SAMADE Aceh Barat tersebut.

Ia berharap dengan upaya pemantauan harga dan kemudian dibagikan ke masing-masing pihak dapat dijadikan awal kerjasama yang baik.

Abdul Manaf sendiri mengaku setiap perkembangan harga TBS dari proses pertukaran informasi tersebut akan disampaikan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Barat dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh.

"Tentu, sebelum  kami sampaikan ke Pemkab Aceh Barat dan Pemprov Aceh, kami tentu harus berkonsultasi ke DPW Apkasindo Aceh dan DPP Apkasindo," kata dia.

Tujuannya, kata Abdul Manaf, agar diketahui apa tindakan yang harus diambil Apkasindo Aceh Barat saat harga TBS  sedang tinggi atau rendah.